Bogor, VIVA – Penyanyi senior Dea Mirella tak terasa sudah berusia 49 tahun, namun masih tampak awet muda. Mantan personel grup vokal Warna itu pun tak segan berbagi perawatan kulit yang rutin dilakukan.
Sadar usianya tak lagi muda, Dea mengaku, skincare saja tidak cukup. Dia harus mengombinasikannya dengan perawatan di klinik kecantikan. Lalu, treatment apa yang dilakukan? Scroll untuk tahu lebih laniut, yuk!
“Buat aku pribadi skincare aja tidak cukup, karena aku kan tahun ini 49 menjelang 50 tahun. Itu memang harus dibantu dengan treatment di klinik,” ujarnya ditemui saat launching Morpheus 8 Treatment di AHA Beauty Clinic Bogor.
“Dan jangan asal pilih klinik, harus kenal dulu dokternya, harus lihat alat-alatnya apakah recommended buat kulit kita, dan harus picky kalo untuk klinik,” sambungnya.
Dea pun menyarankan untuk rajin perawatan, apalagi jika usia tak lagi muda. Belum lagi, Dea mengaku kulitnya rentan berjerawat.
“Aku tuh sering makeup jadi aku rentan dengan jerawat, rentan dengan flek. Jadi memang harus dibantu dan tentunya botox ya, kalo buat seumuran aku udah perlu,” tuturnya.
Lebih lanjut Dea mengaku akan mencoba menjajal treatment Morpheus 8, untuk mengatasi berbagai masalah kulitnya, termasuk double chin.
“Nah, sekarang baru mau nyobain Morpheus yang katanya dan memang sudah terbukti gak perlu pembedahan, bisa mengecilkan pori-pori, bisa lifting juga,” ungkapnya.
“Aku kan udh mau 50, jadi struktur kulit udah mulai mengendur. Jadi problem aku sekarang di double chin, apalagi kalau pakai hijab lebih terlihat. Tapi tenang, double chin bisa diilangin. Dulu gak (double chin), baru-baru ini aja setelah bertambah usia, emang gak bisa diboongin kulit kita pasti akan berubah,” bebernya.
Berada di tempat yang sama, Founder AHA Beauty Clinic, dr. Alfi Hidayati, M.Kes, pun membocorkan bahwa Dea Mirella sebenarnya takut dengan jarum suntik. Maka dari itu, menurut dokter Alfi, adalah pilihan yang tepat jika Dea menjajal treatment Morpheus 8, yang juga bisa mengatasi permasalahan double chin yang dihadapi Dea Mirella.
“Kalo kak Dea ini kan karena usia, jadi double chin-nya bukan hanya lemak. Biasanya kan kalo orang double chin “oh ini lemak karena gemuk”. Padahal kolagen di bawah dagu paling sering kendur dan paling terlupakan adalah bagian leher,” paparnya.
“Nah, selain Morpheus sebenernya bisa juga operasi plastik, cuma kalau operasi plastik penyembuhannya lama, terus ditarik-tarik setelah itu ada pembengkakan. Apalagi Kak Dea orangnya gak mau ada suntikan, terus besoknya nyanyi, gak mau ada rasa sakit dan gak mau ada bekas, makanya aku ajak untuk coba alat ini (Morpheus 8),” tambahnya.
Dokter Alfi lebih jauh menjelaskan, alat Morpheus 8 sendiri berupa laser dan jarum. Namun, jarum di sini tidak berbentuk suntikan tapi seperti menembak.
“Jadi, ada efek laser untuk pengencangan sehingga lemaknya hancur, kolagennya terstimulasi yang baru. Morpheus itu tiga (manfaatnya), mengencangkan, mengecilkan pori-pori dan menghancurkan lemak,” pungkas dr Alfi.
Halaman Selanjutnya
“Aku kan udh mau 50, jadi struktur kulit udah mulai mengendur. Jadi problem aku sekarang di double chin, apalagi kalau pakai hijab lebih terlihat. Tapi tenang, double chin bisa diilangin. Dulu gak (double chin), baru-baru ini aja setelah bertambah usia, emang gak bisa diboongin kulit kita pasti akan berubah,” bebernya.