Detik-detik Eks Anggota TNI AL Baku Tembak dengan Polisi Saat Pengungkapan Sabu-sabu 10 Kg

3 hours ago 1

Senin, 24 Februari 2025 - 01:00 WIB

Asahan, VIVA – Bak film action, saat Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan hendak melakukan pengungkapan kasus narkoba dengan barang bukti 10 kilogram. Polisi saat melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku, dihujani tembakan. Hingga terjadi saling serang.

Ternyata pelaku yang juga menggunakan senjata api itu adalah mantan anggota TNI Angkatan Laut, bernama Chandra.  Beruntung baku tembak itu tidak menimbulkan korban jiwa.

Peristiwa tersebut terjadi di Perumahan Surya Mas, Kisaran Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Selasa 18 Februari 2025.

Kasus ini, berawal dari Satuan Reserse Narkoba Polres Asahan, menangkap seorang pelaku bernama Ali Muda Nasution (45), di Perumahan Johor Permai, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai, pada hari kejadian, sekitar pukul 08.00 WIB.

Kapolres Asahan, AKBP. Afdhal Junaidi, menjelaskan kronologi pengungkapan kasus narkoba dengan jumlah besar ini. Dimana berawal saat pihak kepolisian melakukan undercover buy, menyamar sebagai pembeli sabu-sabu dengan jumlah besar kepada Ali. 

“Kami mendapat informasi bahwa tersangka memiliki sabu dalam jumlah besar. Tim langsung melakukan penyelidikan dengan metode undercover buy untuk memastikan kebenaran informasi tersebut,” ucap Afdhal, dalam keterangan pers, Minggu 23 Februari 2025.

Polisi menyaru sebagai pembeli memesan sabu 4 kg seharga Rp 920 juta. Ali menyanggupi transaksi tersebut dan sepakat bertemu di sebuah rumah di Perumahan Johor Permai, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjung Balai. 

"Saat petugas yang menyamar memastikan keberadaan narkotika di lokasi, tim opsnal segera bergerak dan menangkap Ali. Dalam penggeledahan, ditemukan empat bungkus sabu dalam tas di ruang tamu," jelas Afdhal. 

Dari hasil interogasi, Ali mengaku bahwa sabu tersebut milik Chandra alias Rudi, seorang bandar besar di Kisaran. Tim segera menuju rumah Chandra di Perumahan Surya Mas, Kisaran Timur. Namun rumah tersebut dalam keadaan terkunci. 

Polisi yang yakin bahwa Chandra berada di dalam rumah kemudian melakukan taktik untuk memancingnya keluar. Sekitar pukul 15.00 WIB, Chandra akhirnya keluar dengan mengendarai sepeda motor Honda NMAX hitam.

Saat polisi berusaha meringkusnya dengan menghadang laju sepeda motornya itu, Chandra melawan dan mengeluarkan senjata api dari tasnya. Dia menembak ke arah petugas berkali-kali.

Baku tembak antara eks anggota TNI AL dengan petugas kepolisian, tidak terhindarkan. Peristiwa itu, sempat viral di media sosial dari video rekaman CCTV. 

“Tim opsnal terpaksa berlindung dan memberikan tembakan peringatan, namun tersangka terus menyerang sambil berusaha melarikan diri ke arah Stadion Mutiara Kisaran,” ucap Afdhal Junaidi.

Meski dilakukan pengejaran, Chandra berhasil meloloskan diri. Polisi kini terus melakukan pengejaran terhadap Chandra dan menelusuri jaringan peredaran narkotika yang lebih luas. 

Sebagai informasi, Chandra merupakan eks anggota TNI AL berpangkat terakhir Letda dan dia dipecat pada tahun 2022.

Setelah insiden baku tembak, polisi melakukan penggeledahan di rumah Chandra dengan didampingi lurah setempat. Di dalam rumah, petugas mengamankan seorang wanita bernama Lisa yang mengaku sebagai istri Chandra. 

"Dari kamar utama, ditemukan enam bungkus sabu, satu pucuk senjata api jenis Baretta, serta ratusan butir amunisi kaliber 9 mm dan 7 mm. Polisi kini memburu Chandra yang masih dalam pelarian," kata Afdhal.

Hasil penyelidikan juga mengungkap bahwa Ali sebelumnya telah menerima 10 kg sabu dari jaringan laut atas perintah Chandra, dengan upah Rp 70 juta. 

Sebagian dari barang tersebut telah diedarkan sebelum akhirnya Ali tertangkap dalam operasi penyamaran polisi. Kini, satu pelaku bersama barang bukti, sudah diamankan di Polres Asahan untuk proses penyidikan selanjutnya. 

Halaman Selanjutnya

"Saat petugas yang menyamar memastikan keberadaan narkotika di lokasi, tim opsnal segera bergerak dan menangkap Ali. Dalam penggeledahan, ditemukan empat bungkus sabu dalam tas di ruang tamu," jelas Afdhal. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |