Melatih ASN Muda dengan AI

3 weeks ago 13

Kamis, 2 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Jakarta, VIVA – Di era perkembangan teknologi saat ini, kecakapan digital bukan lagi opsi, melainkan keharusan.

Dalam mengakselerasi reformasi sektor pelayanan publik, aspek utama yang perlu diperkuat adalah sumber daya manusia (SDM).

Kebutuhan penguasaan AI dan Big Data sejalan dengan arah pembangunan nasional sebagaimana tertuang dalam UU No. 59/2024 tentang RPJPN 2025–2045.

Transformasi digital pemerintahan, termasuk penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), menempatkan AI dan Big Data sebagai pilar utama menuju smart government.

Penerapan teknologi ini mencakup perumusan strategi, pengukuran kinerja berbasis Indikator Kinerja Utama (IKU), hingga compliance check terhadap standar pelayanan publik.

Tren global juga menunjukkan urgensi serupa. Hasil survei PwC (2024) mengungkapkan bahwa 76 persen pekerja di Indonesia percaya generative AI akan meningkatkan efisiensi kerja dalam 12 bulan ke depan, dan lebih dari 50 persen melihatnya sebagai peluang untuk memperoleh keterampilan baru.

Fakta ini mempertegas pentingnya pengembangan kompetensi para aparatur sipil negara atau ASN agar semakin adaptif dalam menghadirkan layanan publik yang cepat, transparan, dan berkualitas.

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyelenggarakan pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi ratusan ASN muda.

Inisiatif ini membekali ASN dengan keterampilan strategis dan praktis untuk mengakselerasi reformasi sektor pelayanan publik berbasis teknologi.

"Makanya, kami menggandeng para ahli dari Indosat untuk membekali ASN muda dengan kompetensi teknologi," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenkomdigi, Boni Pudjianto, di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025.

Menurutnya, Kemenkomdigi punya peran yang sangat penting sehingga harus bisa beradaptasi, berinovasi, bahkan menjadi yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi.

"Di sinilah peran ASN muda sangat dibutuhkan. Generasi yang akan memimpin birokrasi di era digital," tegasnya.

Pelatihan membahas materi seputar pengenalan konsep dasar AI, panduan prompt engineering, hingga strategi meningkatkan produktivitas kerja.

Penyampaian modul pembelajaran ini langsung dipaparkan oleh para pakar dari mitra global Indosat seperti Google dan McKinsey.

Pada kesempatan yang sama, Chief Legal and Regulatory Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Reski Damayanti, mendukung penuh inisiatif Kemenkomdigi dalam membekali ASN muda dengan kecakapan AI.

Kesiapan ASN muda dalam memanfaatkan teknologi akan menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam peta transformasi digital global.

“Kami siap menjadi mitra pemerintah dalam menyiapkan ASN unggul dan siap AI, demi pelayanan publik yang adaptif dan berkualitas,” papar Reski.

Halaman Selanjutnya

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemenkomdigi), melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, bekerja sama dengan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) menyelenggarakan pelatihan kecerdasan buatan (AI) bagi ratusan ASN muda.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |