Jakarta, VIVA – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi menyatakan, pemerintah membuka peluang pembentukan regulasi baru yang lebih menyeluruh bagi sektor transportasi daring termasuk ojek online (ojol). Dengan syarat, harus tetap menjaga stabilitas ekosistem yang sudah berjalan saat ini.
Menurutnya, bisnis di sektor ini bukanlah bisnis biasa, karena dihadapkan pada ekosistem eksisting yang sudah sangat besar baik dari sisi perusahaan, jumlah mitra driver ojol, hingga konsumen atau masyarakat pengguna jasanya.
"Karena pemerintah ingin menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ekosistemnya," kata Dudy di kawasan Abdul Muis, Jakarta Pusat, Senin, 19 Mei 2025.
Pengemudi ojek online (ojol) Se-Jabodetabek mengadakan aksi demonstrasi didepan Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu 8 Februari 2023.
Photo :
- VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham.
Soal adanya tuntutan para mitra driver yang meminta adanya batas maksimal potongan aplikasi sebesar 10 persen, Menhub mengaku bahwa pihaknya akan mengkaji lebih lanjut terkait dampaknya terhadap keseimbangan ekosistem.
Dia menegaskan, pemerintah tidak akan terburu-buru mengambil keputusan terkait hal itu, sebelum semua pihak memberikan masukan agar tidak ada masalah di kemudian hari.
Menurutnya, penggodokan regulasi soal transportasi online bukan hanya wewenang Kemenhub, karena prosesnya harus melibatkan pihak lain seperti Kementerian Ketenagakerjaan terkait status mitra driver, OJK terkait sektor keuangan dan platform digital, serta para stakeholder terkait lainnya.
Mengenai rencana aksi mogok massal dan demo ojol pada 20 Mei 2025 besok, Menhub menegaskan bahwa pihaknya menghargai hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.
Namun, Dudy juga berharap komunikasi tidak hanya dilakukan di ruang publik, sehingga Dia pun meminta para pihak aplikator dan pengemudi agar terus menjalin dialog terbuka sehingga tidak perlu membawa masalah itu ke aksi demo di jalan.
“Kalau memang ada tuntutan atau keluhan, mari selesaikan secara internal dan lewat komunikasi yang sehat. Jangan sampai suara mitra hanya terdengar di luar. Lebih baik duduk bersama dan berdiskusi dengan kepala dingin," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Mengenai rencana aksi mogok massal dan demo ojol pada 20 Mei 2025 besok, Menhub menegaskan bahwa pihaknya menghargai hak masyarakat untuk menyampaikan aspirasi.