Pangkalan Militer AS di Al Udeid Qatar Sudah Dikosongkan Sebelum Serangan Iran

5 hours ago 2

Selasa, 24 Juni 2025 - 15:32 WIB

Doha, VIVA – Pangkalan militer utama Amerika Serikat di Timur Tengah, Al Udeid Air Base di Qatar, diketahui telah dikosongkan sebelum serangan rudal Iran pada Senin, 23 Juni 2025. Iran meluncurkan rentetan rudal ke Pangkalan AS Al Udeid, sebagai aksi balasan atas serangan udara AS yang menghancurkan tiga fasilitas nuklir Iran akhir pekan lalu.

Dilansir CNN International, Selasa, 24 Juni 2025, citra satelit yang dirilis beberapa hari sebelum serangan memperlihatkan keberangkatan pesawat dan personel militer dari Al Udeid, yang merupakan markas Komando Pusat AS (CENTCOM) di kawasan. 

Serangan yang dilakukan Iran pada Senin malam itu tampak sengaja diarahkan ke pangkalan kosong, hampir tidak memiliki peluang jatuhnya korban dari pihak Amerika Serikat. 

 

Foto: Citra satelit pada 19 Juni 2025 di Pangkalan AS Al Udeid sudah kosong

Iran menamai operasi tersebut “Operasi Kabar Baik Kemenangan,” namun fakta bahwa Al Udeid sudah dievakuasi menunjukkan bahwa serangan ini lebih bersifat simbolis. Pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa jumlah rudal yang ditembakkan "sama banyaknya dengan jumlah bom yang digunakan oleh AS dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran."

Namun, serangan rudal ini tampaknya tidak ditujukan untuk menimbulkan korban atau kerusakan besar. Kedutaan Besar AS di Doha telah lebih dulu mengeluarkan perintah "berlindung di tempat" untuk warganya. 

Bahkan Qatar sempat menutup wilayah udaranya sekitar satu jam sebelum peluncuran rudal Iran. Langkah-langkah ini menandakan adanya komunikasi tidak langsung untuk menghindari eskalasi lebih besar.

Respons serangan Iran tersebut menegaskan serangan itu "tidak menimbulkan aspek berbahaya bagi negara Qatar yang bersahabat dan bersaudara serta rakyatnya yang mulia."

Tradisi Balas Dendam Iran 

Iran diketahui bukan pertama kalinya memberikan peringatan tak langsung sebelum melancarkan serangan balasan. Ketika Jenderal Qasem Soleimani tewas akibat serangan drone AS pada 2020, Iran merespons dengan serangan ke pangkalan Al Asad di Irak yang telah diberi peringatan sebelumnya. 

Pola ini terulang dalam respons atas pembunuhan tokoh Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran pada Juli 2024. "Kami tahu mereka akan membalas. Mereka memberikan respons serupa setelah Soleimani," kata seorang pejabat senior Gedung Putih pada Senin malam.

Namun, pola ini juga menunjukkan keterbatasan militer Iran. Dengan menghindari korban, serangan Iran memberi ruang bagi penguasa di Teheran untuk memuaskan kelompok garis keras tanpa menantang dominasi militer AS dan Israel secara langsung.

Sebelumnya, sistem pertahanan udara Qatar berhasil mencegat enam rudal yang ditembakkan Iran ke Pangkalan Udara Amerika Serikat Al Udeid di negara tersebut, demikian menurut Angkatan Darat Qatar.

"Pada pukul 19:30 waktu setempat, kami menerima laporan bahwa tujuh rudal diluncurkan dari Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid. Sebuah rudal jatuh di Pangkalan Udara Al Udeid. Tak ada korban jiwa," kata Kepala Staf Operasi Gabungan Angkatan Darat Qatar Shayeq Misfer Al-Hajri, Senin.

Ia menyatakan bahwa seluruhnya terdapat 19 rudal yang ditembakkan Iran ke Qatar.

Rudal tersebut ditembakkan Iran ke Pangkalan Militer Al Udeid di Qatar sebagai balasan atas serangan Amerika Serikat terhadap tiga fasilitas nuklir Iran, Minggu.

"Ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Qatar bahwa sistem pertahanan udaranya telah mencegat sebuah serangan udara," kata Al-Hajri.

Halaman Selanjutnya

Bahkan Qatar sempat menutup wilayah udaranya sekitar satu jam sebelum peluncuran rudal Iran. Langkah-langkah ini menandakan adanya komunikasi tidak langsung untuk menghindari eskalasi lebih besar.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |