Panglima Tentara Malaysia Temui Menhan Sjafrie, Bahas Latihan Militer hingga Pengamanan Perbatasan

2 days ago 6

Rabu, 16 April 2025 - 19:21 WIB

Jakarta, VIVA – Panglima Angkatan Tentera (PAT) Malaysia Jenderal Datuk Hj Mohd Nizam Bin Hj Jafar hari ini melakukan kunjungan kehormatan atau Courtesy Call (CC) dengan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin di Kantor Kementerian Pertahanan RI, Jakarta Pusat, Rabu, 16 April 2025.

Kedatangan Jenderal Datuk Hj Mohd Nizam itu disambut oleh Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan dengan upacara jajar kehormatan militer oleh prajurit TNI.

Pantauan VIVA Militer di Kemhan RI, Panglima Tentera Malaysia itu sempat melakukan inspeksi atau memeriksa pasukan didampingi oleh Wamenhan RI Marsdya TNI Donny Ermawan. Kemudian, Jenderal Datuk Hj Mohd Nizam juga sempat meletakkan karangan bunga di depan Patung Bung Karno Menunggang Kuda yang terletak di halaman Kantor Kemhan RI.

Usai upacara penyambutan kedatangan delegasi negara tersebut, Panglima Angkatan Tentera (PAT) Malaysia Jenderal Datuk Hj Mohd Nizam Bin Hj Jafar bersama rombongan langsung bertemu Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan menggelar pertemuan bilateral tertutup.

Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang mengungkapkan, kunjungan Panglima Tentera Malaysia ke Kemhan RI adalah salah satu komitmen dua negara sahabat untuk memperkuat hubungan kerja sama diplopatik antara Indonesia dan Malaysia, khususnya di bidang pertahanan dan militer.

"Kedua pemimpin dari Indonesia dan Malaysia tersebut tentunya sebagai negara tetangga, kemudian kita juga sebagai satu rumpun, Malaysia dan Indonesia, tentu ingin terus membangun kerja sama baik di pertahanan maupun militer," kata Karo Infohan Setjen Kemhan RI Brigjen TNI Frega Wenas kepada awak media di Kantor Kemhan RI.

"Apalagi tahun ini juga Malaysia sebagai Ketua ASEAN, dan tadi Pak Menteri juga menyampaikan sempat bertemu dengan Menhan Malaysia pada saat kegiatan ADMM, dan bukan hanya di level Menteri Pertahanan sendiri, tapi juga disampaikan tadi oleh Panglima Tentara Angkatan Malaysia bahwa ada hubungan juga yang memang cukup kuat di level yang lebih tinggi, baik Pak Presiden Prabowo dengan pejabat di Malaysia," tambahnya.

VIVA Militer: Panglima Tentera Malaysia dan Wamenhan RI di Tugu Bung Karno

Photo :

  • Istimewa/Viva Militer

Lebih jauh Brigjen TNI Frega Wenas menjelaskan, dalam kesempatan tersebut, Panglima Tentera Malaysia Jenderal Datuk Muhammad Nizam membahas bagaimana bisa meningkatkan pertukaran personil antara Angkatan Bersenjata Malaysia dengan TNI.

"Karena ini adalah bagian dari diplomasi pertahanan, di tengah dengan dinamika yang mungkin sangat dinamis, dinamika perkembangan lingkungan strategis, tentunya diplomasi pertahanan ini bisa menjadi salah satu hal yang berkontribusi positif, karena ketika terjadi ketegangan, nanti ujungnya adalah di militer ataupun pertahanan," ujarnya.

Selain itu, lanjut Frega, Panglima Tentera Malaysia juga mengusulkan latihan bersama antara TNI dan Angkatan Bersenjata Malaysia, yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas yang sifatnya tidak hanya dalam hal-hal teknis ataupun taktis saja, tapi lebih pada membangun kepercayaan personal atau hubungan people to people antara prajurit TNI dan Angkatan Bersenjata Malaysia.

"Karena memang seringkali dilupakan ketika kita menyelenggarakan latihan bersama, kita hanya fokus kepada substansi latihan teknis dan taktisnya, tapi hubungan pertemanannya, hubungan sebagai manusia, apalagi sebagai sesama rumpun dan juga sama-sama dari negara Asia Tenggara yang bertetangga, ini tadi juga diangkat, sehingga harapannya ke depan juga bisa ditingkatkan," ucap Brigjen TNI Frega.

Terkait dengan industri pertahanan, lanjut Frega, Panglima Tentera Malaysia juga berharap dapat menjalin kerja sama yang lebih jauh lagi dengan Indonesia, baik dalam produksi senjata maupun kendaraan taktis. Karena sampai saat ini, Malaysia adalah salah satu negara konsumen yang kerap membeli hasil produksi dari salah satu industri pertahanan Indonesia, yaitu PT Pindad.

"Nah tentunya ini dijajaki dan bahkan industri pertahanan sendiri ini menjadi salah satu topik yang dilihat cukup penting dalam konteks ASEAN, apalagi juga dalam konteks ASEAN Defense Industry Meeting. Dan tentunya apabila nanti dikuatkan dari negara-negara Asia Tenggara, ini juga bisa menunjukkan kepada dunia bahwa sebagai negara Asia Tenggara, baik Indonesia, Malaysia maupun negara-negara lainnya, kita bisa berkolaborasi untuk membangun kawasan yang memang damai, kemudian juga kita punya kemampuan yang bisa mengarah kepada kemandirian, tentunya untuk kebaikan bersama," paparnya.

Terakhir, kata Frega, Panglima Tentera Malaysia juga sempat membahas tentang penguatan kerjasama patroli perbatasan antara Malaysia dan Indonesia yang selama ini sudah berjalan, termasuk juga dengan keberadaan General Border Committee, maupun pertemuan-pertemuan di tingkat tinggi antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Malaysia.

"Ini sangat penting, karena ini menjadi elemen dari diplomasi pertahanan, dimana kementerian pertahanan dan militer dari kedua negara, ini bisa berkontribusi dalam membangun hubungan diplomatis yang baik. Dan tentunya ini juga sejalan dengan visi dari masing-masing Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara, baik dari Indonesia ke Malaysia," ujarnya.

Untuk diketahui, sebelum melakukan kunjungan kehormatan dengan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima Angkatan Tentera (PAT) Malaysia Jenderal Datuk Hj Mohd Nizam Bin Hj Jafar juga sempat bertemu dengan Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.

Kedua jenderal bintang empat dua negara sahabat itu juga membahas tentang sejumlah kerjasama pertahanan militer antara TNI dan Angkatan Bersenjata Malaysia. Salah satunya membahas rencana pelaksanaan HLC (High Level Committee) Malaysia - Indonesia (Malindo) ke-18 tahun 2025 di Jakarta.

Sebagaimana diketahui, TNI dan Angkatan Bersenjata Malaysia sudah menjalin kerjasama patroli perbatasan Malindo (Malaysia-Indonesia) yang melibatkan militer dua negara. 

 Rudal pertahanan udara MIM-104 Patriot

Darurat Serangan Udara, Ukraina Terima Rudal Patriot dari NATO

Rutte merespons serangan rudal Rusia di kota Sumy.

img_title

VIVA.co.id

16 April 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |