Pengakuan Hansi Flick Usai Barcelona Nyaris Dipecundangi Inter Milan

6 hours ago 3

Kamis, 1 Mei 2025 - 09:02 WIB

VIVA – Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menyebut pertandingan leg pertama semifinal Liga Champions kontra Inter Milan sebagai "final sebelum final". 


Meski sempat tertinggal dua kali, Barcelona berhasil bangkit dan memaksakan hasil imbang 3-3, yang membuat peluang mereka ke final tetap terbuka.

Pertandingan yang berlangsung penuh drama di Estadi Olímpic Lluis Companys pada Kamis 1 Mei 2025 dini hari WIB, diawali dengan gol cepat dari Inter Milan. 

Hanya dalam 30 detik, Marcus Thuram berhasil mencetak gol tercepat dalam sejarah semifinal Liga Champions, memanfaatkan kesalahan pertahanan Barcelona.

Keunggulan tersebut kemudian digandakan oleh Denzel Dumfries pada menit ke-21 dengan tendangan salto yang sulit diantisipasi. Barcelona, meski tertinggal dua kali, tidak menyerah. Lamine Yamal (24') dan Ferran Torres (38') menyamakan kedudukan sebelum turun minum.

Di babak kedua, Inter kembali memimpin lewat sundulan Dumfries (63'). Namun, Barcelona menunjukkan perlawanan dengan gol cepat dari Raphinha (65'), yang tembakannya membentur tiang dan masuk setelah mengenai kiper Yann Sommer, menyamakan skor menjadi 3-3.

Flick tampak tenang dan optimistis pasca laga. Pelatih asal Jerman ini memuji respons positif timnya setelah awal yang buruk, serta semangat juang yang ditunjukkan pemain-pemainnya.

"Kami memang tidak memulai dengan baik, tapi segera bangkit. Babak kedua sangat luar biasa. Masih ada satu leg lagi, dan kami harus memenangkannya. Saya rasa, pertandingan ini layak disebut final sebelum final!" ujar Flick sambil tersenyum usai konferensi pers, seperti dikutip dari UEFA.com.

Flick juga menyoroti keunggulan Inter dalam situasi bola mati, yang menjadi penyebab dua gol bagi tim tamu—dari sundulan dan tendangan salto Dumfries. Namun, ia menegaskan Barcelona harus tampil lebih baik pada leg kedua.

"Inter sangat kuat dalam situasi bola mati, mereka lebih tinggi dari kami. Tapi kami harus bertahan lebih solid, dan bermain lebih baik minggu depan," kata Flick.

Mengacu pada pengalaman Barcelona yang pernah bangkit di semifinal Copa del Rey melawan Atletico Madrid, Flick percaya bahwa determinasi tim bisa menjadi pembeda.

"Kami pernah menghadapi situasi serupa saat melawan Atletico, dan kami mengalahkan mereka," ujar Flick, yang yakin timnya bisa kembali mencetak hasil positif.

Pelatih berusia 59 tahun itu juga mengungkapkan bahwa ia tidak langsung memberi instruksi setelah pertandingan. Ia memilih untuk memberi waktu bagi para pemain untuk merenung dan memproses perasaan mereka.

"Setelah pertandingan, saya tidak memberikan instruksi. Terkadang, lebih baik kita semua tidur dan berbicara keesokan harinya," tutup Flick.

Halaman Selanjutnya

Flick juga menyoroti keunggulan Inter dalam situasi bola mati, yang menjadi penyebab dua gol bagi tim tamu—dari sundulan dan tendangan salto Dumfries. Namun, ia menegaskan Barcelona harus tampil lebih baik pada leg kedua.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |