Jakarta, VIVA – Kemajuan teknologi dalam industri logistik semakin berperan penting dalam meningkatkan efisiensi pengiriman dan pengalaman pelanggan. Dengan perkembangan sistem berbasis digital, berbagai platform agregator logistik kini mampu mengintegrasikan layanan dari berbagai ekspedisi untuk mempermudah proses distribusi barang.
Salah satu tantangan utama dalam industri ini adalah tingginya transaksi dengan metode pembayaran tunai saat barang diterima (Cash on Delivery/COD), yang pada tahun 2022 mencapai 84 persen dari total transaksi e-commerce nasional senilai Rp200 triliun.
Fariz GTJ, Founder & CEO KiriminAja, menjelaskan bahwa meskipun COD masih menjadi pilihan utama masyarakat, metode ini memiliki sejumlah tantangan.
“Banyak kasus di mana pembeli membatalkan pesanan atau mengklaim tidak melakukan pemesanan ketika barang telah tiba. Ini menjadi perhatian utama kami untuk meningkatkan kepercayaan dan efisiensi dalam sistem pengiriman,” ungkapnya, dikutip Kamis 20 Februari 2025.
Selain tantangan COD, kondisi ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat turut berdampak pada industri logistik dan UMKM. Menurut Fariz, penurunan daya beli menyebabkan penurunan volume pengiriman barang.
“Kami berharap pertumbuhan ekonomi ke depan semakin membaik agar bisnis UMKM dan logistik bisa kembali meningkat,” tambahnya.
Dalam menghadapi persaingan di sektor agregator logistik, KiriminAja menitikberatkan inovasi dan kualitas layanan dibandingkan sekadar menawarkan harga murah.
“Kami ingin menciptakan nilai tambah dengan memastikan keberhasilan pengiriman dan kepuasan pelanggan sebagai prioritas utama,” ujar Fariz.
Sebagai bagian dari upaya mendukung UMKM, KiriminAja berencana mengadakan serangkaian acara pasca-Lebaran di beberapa kota, termasuk Malang, Purbalingga, dan Surabaya. Acara ini dirancang untuk memberikan wawasan kepada pelaku usaha mengenai strategi optimasi pengiriman dan manajemen pesanan.
Chief Commercial Officer KiriminAja, Harry Syarif, menambahkan bahwa perusahaan berkomitmen membantu UMKM agar tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang.
“Banyak pelaku usaha merasa cukup dengan kondisi mereka saat ini, padahal ada potensi besar untuk tumbuh lebih jauh,” katanya.
Halaman Selanjutnya
Dalam menghadapi persaingan di sektor agregator logistik, KiriminAja menitikberatkan inovasi dan kualitas layanan dibandingkan sekadar menawarkan harga murah.