Majalengka, VIVA - Presiden RI, Prabowo Subianto mengaku bangga karena harga pangan di Indonesia terkendali. Ia menyoroti harga pangan tinggi yang dialami beberapa negara lain, bahkan mengalami kekurangan pangan.
Kini, kata dia, Indonesia berhasil surplus telur. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri panen raya di Majalengka, Provinsi Jawa Barat, pada Senin, 7 April 2025.
"Di mana banyak negara kekurangan beras, di mana banyak negara harga pangan menjulang. Bahkan, di negara yang terbesar dan terkaya di dunia, sekarang telur itu langka. Alhamdulillah, kita sudah ekspor telur sekarang, kita surplus telur, dan telur turun harganya sekarang," ujar Prabowo.
Presiden RI Prabowo Subianto (Sumber: YouTube Setpres RI)
Photo :
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Prabowo pun bangga harga pangan terkendali, meski dirinya baru memimpin Indonesia selama 6 bulan sejak dilantik pada Oktober 2024 lalu.
Maka itu, ia meminta kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan pihak terkait untuk kembali bekerja keras agar harga daging, harga telur dan susu bisa kembali menurun. Hal itu agar masyarakat dapat menikmati protein dengan harga terjangkau.
"Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, saya katakan, berkali-kali, bertahun-tahun, tanpa pangan tidak ada negara, tanpa pangan tidak ada NKRI. Karena itu, hari ini saya sangat bahagia, saya menerima mandat Oktober 2024, mungkin sekarang masuk bulan ke-6 tapi dengan niat yang baik, dari semua pihak yang diberi oleh rakyat dan kebijakan yang masuk akal, bukan kebijakan yang penuh orang terlalu pintar," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut selama 20 tahun, Indonesia mengalami surplus daging dan telur ayam. Ia menilai, hal itu berdampak positif bagi Indonesia.
"Kita ternyata selama 20 tahun itu surplus telur ayam, dan selama 20 tahun kita juga surplus ikan apa namanya, ayam, daging ayam," ujar Luhut di Kantor Presiden, Jakarta pada Rabu, 19 Maret 2025.
Di sisi lain, ia mengklaim bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memberikan dampak yang luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Salah satunya yaitu program MBG dapat menciptakan lapangan kerja hingga menurunkan tingkat kemiskinan.
"Dampak MBG ini sangat luar biasa terhadap pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, terus ekosistem yang terbangun dan penurunan kemiskinan," ujar Luhut.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya diberitakan, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan menyebut selama 20 tahun, Indonesia mengalami surplus daging dan telur ayam. Ia menilai, hal itu berdampak positif bagi Indonesia.