Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto meminta agar jumlah komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipangkas.
Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga meminta mereka yang menjabat komisaris harus berasal dari kalangan tokoh profesional.
Hal itu disampaikan Menko bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto usai bertemu Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu, 26 Maret 2025.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Maret 2025 (sumber foto: Cahyo - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Photo :
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
"Saya hanya mau memberikan komentar terkait dengan struktur manajemen BUMN perbankan sekarang itu memang arahan Bapak Presiden bahwa jumlah daripada komisarisnya dibuat lebih ringkas dan diisi profesional," kata Airlangga kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
Airlangga memastikan jumlah komisaris di perusahaan plat merah tersebut dipangkas dari sebelumnya yang lebih gemuk.
Di sisi lain, dia menyebutkan, jumlah komisaris akan disesuaikan dengan kebutuhan dari masing-masing BUMN.
"Itu sesuai kebutuhan. Tapi dibandingkan dengan yang sebelumnya lebih gemuk, sekarang lebih ringkas," ujarnya.
Mudik Gratis Dianggap untuk Jaga Keselamatan Masyarakat
Mudik di Indonesia adalah tradisi tahunan yang dilakukan menjelang hari raya, terutama Idul Fitri. Jutaan orang pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga.
VIVA.co.id
26 Maret 2025