Selasa, 22 April 2025 - 23:21 WIB
VIVA – Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menggelar Rapat Anggota Tahun 2025 di bilangan Senayan, Jakarta, pada Selasa 22 April 2025.
Mengusung tema Together for Excellence, agenda tahunan ini menjadi momentum strategis dalam mempererat sinergi lintas sektor demi mengangkat prestasi olahraga nasional ke level global.
Acara dibuka secara simbolis dengan prosesi peletakan tiga medali emas Olimpiade oleh Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman, Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, serta Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat.
Ketiga medali tersebut merupakan milik para atlet peraih emas dari dua edisi Olimpiade terakhir, merepresentasikan nilai-nilai fundamental Olimpiade: Friendship, Excellence, dan Respect.
Dalam sambutannya, Sultan Bachtiar menilai kegiatan ini sebagai cerminan kebangkitan olahraga nasional. "Ini adalah langkah kecil menuju perubahan besar. Kita lihat bagaimana olahraga Indonesia terus menunjukkan progres signifikan,” ujar Sultan.
Senada dengan itu, Taufik Hidayat, yang merupakan peraih medali emas bulu tangkis tunggal putra di Olimpiade Athena 2004, menyebut rapat ini sebagai ajang memperkuat koordinasi menjelang SEA Games 2025 di Thailand dan Olimpiade Los Angeles 2028.
Ia juga menekankan pentingnya soliditas di antara pemangku kepentingan. “Tidak boleh ada dualisme atau tigalisme. Semua harus diselesaikan dengan cepat dan tegas,” katanya.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menjelaskan bahwa tiga medali yang digunakan dalam prosesi pembukaan berasal dari Greysia Polii (Tokyo 2020), serta Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizki Juniansyah (angkat besi) dari Olimpiade Paris 2024. Ketiganya menjadi simbol dari target jangka panjang NOC Indonesia menuju Olimpiade Los Angeles 2028.
“Kolaborasi adalah kunci. Melalui tema Together for Excellence, kami ingin menegaskan bahwa prestasi tidak lahir dari kerja individual, melainkan dari semangat gotong royong,” ujar Oktohari.
Sebagai wujud konkret dari kolaborasi tersebut, NOC Indonesia menandatangani kerja sama strategis dengan TikTok Indonesia dan Aice Indonesia. TikTok akan bertindak sebagai Official Platform of Tim Indonesia, sementara Aice sebagai Official Ice Cream of Tim Indonesia.
Direktur Utama Tim Indonesia, Richard Sam Bera, berharap kerja sama ini akan memperkuat keterlibatan publik dalam mendukung para atlet. “Melalui TikTok, masyarakat bisa mengikuti langsung perjalanan atlet dari persiapan hingga berlaga. Ini penting untuk membangun kedekatan emosional,” katanya.
Indonesia sendiri akan menghadapi tiga ajang multievent besar hingga akhir 2025, yakni Asian Youth Games di Bahrain (22–31 Oktober), Islamic Solidarity Games di Arab Saudi (7–21 November), dan SEA Games di Thailand (7–19 Desember).
Dalam rapat yang sama, NOC Indonesia juga secara resmi mengumumkan bergabungnya Asosiasi American Football Indonesia (AAFI) sebagai anggota baru. Hal ini didasari oleh proyeksi bahwa Flag Football, cabang dari American Football, akan dipertandingkan di Olimpiade Los Angeles 2028.
“AAFI telah memenuhi seluruh persyaratan administratif. Selain itu, keikutsertaan Flag Football di Olimpiade mendatang menjadi pertimbangan utama,” jelas Oktohari.
Di sisi lain, NOC Indonesia juga mengumumkan pemberhentian sementara keanggotaan Persatuan Tinju Indonesia (Pertina). Keputusan ini mengikuti langkah International Olympic Committee (IOC) yang mencabut pengakuan terhadap International Boxing Association (IBA), organisasi induk internasional Pertina.
Dengan status nonaktif ini, Pertina tidak lagi memiliki kewenangan untuk mengirim atlet ke ajang internasional. NOC Indonesia, bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga, akan mengambil alih pengelolaan atlet tinju nasional, terutama dalam menghadapi ajang seperti SEA Games 2025, Youth Asian Games 2025, dan Asian Games 2026 di Nagoya, Jepang.
“Ini bukan keputusan mudah, namun kami harus patuh terhadap regulasi internasional. Kami akan pastikan para atlet tetap mendapatkan hak dan peluang untuk bertanding di panggung dunia,” tegas Oktohari.
Halaman Selanjutnya
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menjelaskan bahwa tiga medali yang digunakan dalam prosesi pembukaan berasal dari Greysia Polii (Tokyo 2020), serta Veddriq Leonardo (panjat tebing) dan Rizki Juniansyah (angkat besi) dari Olimpiade Paris 2024. Ketiganya menjadi simbol dari target jangka panjang NOC Indonesia menuju Olimpiade Los Angeles 2028.