Jakarta, VIVA - Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan bahwa retreat kepala daerah gelombang kedua, akan digelar seusai Lebaran Idul Fitri 2025. Giat tersebut khusus untuk mereka yang belum mengikuti retreat gelombang pertama, dan kepala daerah yang sengketanya diputuskan tidak dikabulkan Mahkamah Konstitusi.
"Enggak lama setelah Lebaran (akan digelar). Mungkin seminggu atau dua minggu setelah Lebaran," kata Wamendagri Bima Arya, Selasa, 4 Maret 2025.
Mantan Wali Kota Bogor itu menerangkan, retreat gelombang kedua akan ada penyesuaian materi karena jumlah kepala daerah yang diperkirakan ikut tak semasif gelombang pertama yang dilaksanakan 21 hingga 28 Februari 2025.
"Tetapi tetap tentang Astacita dan tetap tupoksi dari kepala daerah," kata Bima Arya.
Ia mengatakan, durasi pelaksanaan retreat gelombang kedua yang akan digelar di Jakarta tersebut tidak sampai delapan hari seperti gelombang pertama di Magelang pada pekan lalu.
Setelah retret gelombang kedua, kata Bima, akan ada retreat selanjutnya khusus untuk kepala daerah hasil pemungutan suara ulang (PSU). Diketahui, ada 24 daerah yang diperintahkan Mahkamah Konstitusi melaksanakan PSU.
"Gelombang berikutnya menunggu tuntasnya PSU, total semuanya nanti di ujung," kata politikus PAN tersebut.
Retreat Kepala Daerah Dilaporkan ke KPK, Istana Angkat Bicara
Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi angkat bicara soal Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi melaporkan dugaan korupsi di balik pelaksanaan retreat Magelang.
VIVA.co.id
4 Maret 2025