Jakarta, VIVA - Pemerintah Indonesia kembali mengirim bantuan kemanusiaan ke Myanmar untuk membantu pasca gempa bumi. Pemberangkatan gelombang kedua dilakukan di Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa hari ini.
Upacara dipimpin Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto.
"Kita semua dalam formasi lengkap ini untuk melepas tim kedua, rekan-rekan media sekalian. Terjadinya gempa bumi di Myanmar dan Thailand, itu tentu saja Indonesia sebagai negara yang besar di kawasan ASEAN," kata Suharyanto, Selasa, 1 April 2025.
Menurut dia, Indonesia tidak bisa diam saja akan tragedi bencana di Myanmar. Bantuan pertama sudah dikirimkan ke Myanmar saat lebaran hari pertama, kemarin.
Dia bilang tim Satgas Kemanusiaan yang dikirim Indonesia terlengkap ketimbang negara lain.
"Dan sebagai informasi, yang lengkap ada tim kesehatannya, ada tim pencarian pertolongannya, ada logistiknya. Ya sejauh ini baru Indonesia," jelas Suharyanto.
"Kita patut bangga bahwa pemerintah Indonesia sangat peduli pada masyarakat negara lain yang sedang tertimpa bencana," kata Suharyanto.
Bantuan kemanusiaan yang dikirim ke Myanmar.
Ia menyampaikan jumlah personel yang diberangkatkan ke Myanmar dalam misi bantuan kemanusiaan ini ada 73 orang. Mereka merupakan gabungan dari sejumlah lembaga pemerintah seperti BNPB, Basarnas, TNI, Polri, BAZNAS dan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan.
"Dibantu pengamanan dan satu pesawat Boeing 747 milik TNI Angkatan Udara. Mereka melaksanakan tugas paling sedikit 2 minggu," ujarnya.
Suharyanto menambahkan bantuan kali ini yang dikirim adalah bantuan yang terbesar daripada kemarin.
"Kenapa terbesar? Yang pertama, untuk Mabes TNI, TNI ini mengerahkan kekuatan full baik personel maupun peralatan dan logistik," jelasnya.
Dia mengatakan untuk peralatan ke Myanmar, mesti mengerahkan tiga pesawat. "Untuk peralatan saja paling tidak mengerahkan tiga pesawat. Ada dua pesawat Hercules dan satu pesawat Boeing," ujarnya.
Menurutnya, saran BNPB ke pemerintah agar tim Satgas Kemanusiaan di Myanmar bertugas selama sebulan.
"Saya kemarin menyarankan kepada pemerintah sebulan. Kenapa sebulan? Ini pengalaman berdasarkan di tempat-tempat lain. Kalau waktu di gempa Turki itu 3 minggu. Setelah itu pemerintah negara yang bencana sudah bisa mengambil alih, karena sudah normal, sehingga kita bisa kembali," tuturnya.
Sebelumnya, bantuan pertama dikirim ke Myanmar saat momen Idul Fitri hari pertama. Pengiriman bantuan dilakukan dengan menggunakan pesawat Hercules TNI AU yang membawa personel dan bantuan logistik.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto mengungkap tim yang diberangkatkan mengangkut logistik berupa makanan, tenda sampai obat-obatan.
"Kami sampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia telah memberikan perintah kepada kita, pemerintah, untuk memberikan bantuan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Myanmar khususnya yang sangat terdampak dari bencana alam gempa ini," kata Doony, Senin, 31 Maret 2025.
Halaman Selanjutnya
Source : Istimewa