Ribuan Kepala Desa di Jawa Tengah Ikuti Sekolah Anti Korupsi, Warganet: Ada yang Tidur itu Pak!

6 hours ago 3

Rabu, 30 April 2025 - 17:49 WIB

Jawa Tengah, VIVA – Baru-baru ini Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang diinisiasi langsung oleh Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi melakukan langkah dalam pemberantasan korupsi di tingkat desa wilayahnya.

Salah satu yang dilakukan Gubernur tersebut dengan membuat program 'Sekolah Anti Korupsi' untuk kepala desa di Jawa Tengah. Program ini menjadi langkah strategis untuk mencegah praktik korupsi di tingkat.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi

Photo :

  • Teguh Joko Sutrisno

Dalam program ini diketahui diikuti sebanyak 7.810 Kepala Desa dari berbagai penjuru provinsi hadir dan mengikuti kegiatan bertajuk “Ngopeni Nglakoni Desa Tanpo Korupsi”, yang berlangsung di GOR Indoor Kompleks Stadion Jatidiri, Kota Semarang pada Selasa, 29 April 2025.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyebut kegiatan ini sebagai langkah preventif terhadap korupsi. Dengan adanya program ini, diharapkan terjadi perubahan kultur di pemerintahan desa, dari yang semula tertutup menjadi lebih terbuka dan bertanggung jawab.

Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Fitroh Rohcahyanto. Ia menyoroti banyaknya kepala desa yang terlibat korupsi akibat besarnya alokasi dana desa.

“Dana yang besar seharusnya untuk kepentingan warga, tapi masih ada beberapa kades yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadi,” ujar Fitroh dikutip VIVA dari unggahan Instagram @fakta.indo Rabu, 30 April 2025.

Luthfi berharap pembekalan ini membuat para Kades lebih taat aturan dalam pembangunan desa. Tentu program ini sebagai bentuk konkret pencegahan korupsi sejak dini.

Perlu diketahui, program Sekolah Anti Korupsi ini langsung menjadi perbincangan hangat di media sosial. Banyak dari menyoroti hal lain, terlihat dari beberapa peserta terlihat mengantuk bahkan tertidur saat sesi materi berlangsung.

Ribuan Kepala Desa di Jawa Tengah Ikuti Sekolah Anti Korupsi

Photo :

  • Tangkapan Layar Instagram @fakta.indo

"Saking semangatnya mengikuti kegiatan sampe ketiduran, bukanya solusi malah tambah beban," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.

"Buang buang anggaran aja sekolah anti korupsi, itu lihat pak ada yang tidur saat mengikuti program," timpal warganet lainnya.

Halaman Selanjutnya

Luthfi berharap pembekalan ini membuat para Kades lebih taat aturan dalam pembangunan desa. Tentu program ini sebagai bentuk konkret pencegahan korupsi sejak dini.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |