Rosan Dapat Pesaing, Ini Nama Baru Calon Pimpin Danantara

1 day ago 4

Rabu, 19 Februari 2025 - 11:28 WIB

Jakarta, VIVA – Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara tinggal menghitung hari menuju Senin, 24 Februari 2025. Namun, dinamika pembentukan lembaga tersebut makin cepat dan menyedot perhatian publik.

Kini, kabar teranyar menyebutkan ada tiga nama lagi yang sedang berkompetisi jadi nakhoda lembaga iersebut, diantaranya adalah Agus Martowijoyo dan Ignansius Jonan. 

Bahkan nama-nama yang beredar mencerminkan dua kekuatan kubu yang akan saling bersaing mengisi posisi strategis di lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) baru di Indonesia ini.

Sebut saja, misalnya nama-nama yang kini ramai diperbincangkan. Ada Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani yang digadang-gadang akan menempati Chairman Danantara. Karena itu, posisi eks Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia ini akan menggeser Kepala Danantara sekarang, yaitu Muliaman Hadad, yang kemungkinan dipercaya sebagai CEO Danantara.

Di luar nama Rosan Roeslani dan Pandu, Senior Researcher SigmaPhi Indonesia Hardy R Hermawan juga menyodorkan nama-nama seperti Agus Martowardojo (ekonom dan mantan Gubernur Bank Indonesia) serta Ignasius Jonan (pengusaha dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia) sebagai orang-orang profesional yang layak menempati posisi sebagai Chairman dan CEO Danantara.

Sedangkan Kaharudin Djenot masih kuat peluangnya menjadi wakil, karena kehadirannya adalah representasi Presiden Prabowo. Sebagaimana diketahui bahwa Djenot adalah kepercayaan Prabowo yang saat ini menjadi Dirut PT PAL.

Hanya saja, Hardy menggarisbawahi agar tidak ada batasan terkait usia pejabat Danantara. Pasalnya, sempat beredar batasan usia maksimal 60 tahun untuk pejabat Danantara.

“Tidak ada gunanya aturan tersebut. Kenapa harus dibatasi. Jika aturan tersebut tetap di berlakukan, maka kecil peluang bagi Agus dan Jonan untuk menempati posisi strategis di Danantara,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, saat ini usia Agus adalah 69 tahun dan Jonan, 61 tahun. Demikian juga dengan Muliaman yang memasuki usai 64 tahun. Selain dua nama tersebut (Agus dan Jonan), Hardy tidak melihat calon-calon lainnya yang mumpuni untuk menempati posisi strategi di Danantara. Hanya sedikit orang yang mumpuni menempati posisi strategis di Danantara. Karena itu, sebaiknya Presiden Prabowo Subianto lebih fokus memilih individu-individu profesional yang benar-benar memiliki pemahaman mendalam tentang investasi dan manajemen risiko.

“Untuk Rosan dan Muliaman its oke. Satu mantan Ketua Kadin Indonesia dan satu lagi mantan mantan bankir senior. Kalau Pandu oke juga sih. Hanya saja, dia tidak punya pengalaman dalam bidang sektor riil. Selama ini, dia lebih main ke investasi bukan ke sektor riil,” ujarnya.

“Padahal, Danantara ini akan memayungi 7 BUMN besar dari sektor perbankan, pertambangan, telekomunikasi, sektor energi dan sektor migas. Jadi, kemampuannya harus lebih dari sekedar bermain di investasi saja,” tandasnya.

Kuncinya, kata Hardy, pengelola Danantara harus orang-orang profesional yang mendedikasikan waktunya benar-benar ke Danantara. Tidak disambi atau rangkap jabatan sebagai Menteri atau posisi lainnya agar Danantara ini benar-benar efektif menjaga sebuah lembaga bisnis.

“Sayang kan, lembaga sebesar itu, lembaga sestrategis itu, nomor 8 terbesar di dunia gagal mengelola uang Rp 9.600 triliun secara optimal,” pungkasnya

Halaman Selanjutnya

“Tidak ada gunanya aturan tersebut. Kenapa harus dibatasi. Jika aturan tersebut tetap di berlakukan, maka kecil peluang bagi Agus dan Jonan untuk menempati posisi strategis di Danantara,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |