Papua, VIVA –Pejabat TNI menegaskan tidak ada pembakaran rumah warga di Kampung Mimin, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Beredarnya berita atau informasi di Media Sosial terkait pembakaran rumah warga di Pegunungan Bintang yang diduga dilakukan TNI belum lama ini tidak benar atau hoaks.
Tampak Rumah warga yang terbakar dan di rusak di Pegunungan Bintang Papua
Photo :
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)
Hal tersebut ditegaskan oleh Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra Kurniawan, Selasa, 4 Maret 2025 saat dikonfirmasi kebenaran berita tersebut. Ia mengatakan informasi ini hoaks dan menyesatkan yang sengaja disebar oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan simpatisannya.
Kapendam menyebut, sudah dapat dipastikan pemberitaan yang menyebar adalah pemberitaan hoaks dan menyesatkan yang menarasikan aparat TNI telah membakar tujuh rumah warga dengan tuduhan rumah tersebut dijadikan Markas OPM kemudian dijadikan Pos TNI pada Sabtu (22/2) di kampung Asekop dan kampung Mimin, Distrik Oksop Pegunungan Bintang.
"Itu hoaks dan tidak benar bahwa TNI melakukan pembakaran rumah warga kemudian dijadikan Pos. Apalagi isu aparat TNI yang mengancam warga dan menjadikan gereja sebagai Pos TNI, serta menembak ternak dan merampas hasil kebun warga adalah hoaks" jelas Kapendam.
Ia mengatakan, aparat TNI hadir untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan membantu penegakan hukum dari aksi teror gerombolan OPM yang selalu melakukan aksi teror mengancam, membunuh masyarakat sipil/aparat keamanan TNI Polri serta membakar fasilitas umum, sekolah dan rumah warga.
Candra pun meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dari pemberitaan hoaks yang menyesatkan yang sengaja disebar oleh OPM.
"Aparat TNI dalam bertugas mempedomani hukum dan menjunjung tinggi HAM, sehingga sudah pasti melindungi dan menjaga keselamatan masyarakat adalah utama,” tegas Kapendam.
Mensos Gus Ipul Sebut Hoaks Anggaran Komisi Nasional Disabilitas Dipangkas jadi Rp 500 Juta
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, menegaskan kalau kabar Komisi Nasional Disabilitas anggarannya tersisa Rp 500 juta itu adalah hoaks.
VIVA.co.id
3 Maret 2025