Setelah Pertemuan dengan Zelenskyy, Trump Ragukan Keinginan Putin Akhiri Perang di Ukraina

10 hours ago 6

Minggu, 27 April 2025 - 10:12 WIB

VIVA – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, baru-baru ini mengungkapkan keraguan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, benar-benar ingin mengakhiri perang di Ukraina. 

Dalam sebuah unggahan di media sosial, Trump mengatakan bahwa serangan terbaru Rusia terhadap wilayah sipil Ukraina, termasuk kota-kota dan desa, membuatnya berpikir bahwa Putin mungkin tidak berniat menghentikan perang.

Komentar Trump muncul setelah beberapa hari sebelumnya ia menyebutkan bahwa Ukraina dan Rusia sudah sangat dekat dengan kesepakatan. Namun, setelah serangan mematikan di Kyiv, ibu kota Ukraina, Trump mulai meragukan niat Rusia untuk berunding damai. Ia pun menyarankan untuk mempertimbangkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia sebagai cara untuk mendorong Putin agar lebih serius dalam perundingan.

VIVA Militer: Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

"Saya berpikir bahwa mungkin dia (Putin) tidak ingin menghentikan perang, dia hanya memanfaatkan saya. Ini harus ditangani dengan cara yang berbeda, melalui 'perbankan' atau 'sanksi sekunder'," tulis Trump, dilansir dari AP News.

Sebelumnya, Trump sempat menyatakan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk mengenakan sanksi dan tarif baru pada Rusia sebagai upaya untuk mendesak Putin agar berunding dengan lebih serius. Namun meskipun ia sempat menyebutkan sanksi ini, Trump belum benar-benar mengambil langkah nyata. Bahkan dalam pengumuman tarif global baru bulan ini, Rusia justru dikecualikan dari sanksi yang diberlakukan.

Beberapa sekutu politik Trump di Partai Republik, seperti Senator Chuck Grassley, mendesak agar sanksi yang lebih keras diberlakukan terhadap Rusia. Grassley berpendapat bahwa ada bukti yang jelas bahwa Putin sedang mempermainkan Amerika Serikat dan seharusnya dikenakan sanksi terberat.

Pertemuan Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Vatikan juga menjadi sorotan. Keduanya bertemu singkat setelah pemakaman Paus Fransiskus, namun tidak ada pertemuan langsung yang lebih panjang antara kedua pemimpin itu karena jadwal yang padat. Meskipun demikian, Zelensky menyebutkan bahwa pertemuan tersebut berjalan baik, dan mereka membahas banyak hal terkait upaya perlindungan warga Ukraina.

Zelenskyy berharap pertemuan ini bisa membawa hasil yang positif dengan harapan bisa mencapai gencatan senjata penuh dan perdamaian yang langgeng untuk menghindari perang lainnya. 

VIVA Militer: Volodymyr Zelensky dan Donald Trump

"Kami banyak berdiskusi satu lawan satu. Berharap ada hasil dari semua yang kami bahas. Melindungi nyawa rakyat kami. Gencatan senjata penuh dan tanpa syarat. Perdamaian yang dapat diandalkan dan langgeng yang akan mencegah pecahnya perang lain," tulis Zelenskyy di media sosial.

Meski Trump sebelumnya mengungkapkan bahwa Ukraina dan Rusia sudah sangat dekat dengan kesepakatan damai, pernyataannya kini semakin skeptis. Ia menganggap serangan-serangan terbaru oleh Rusia ke wilayah sipil Ukraina memperlihatkan bahwa Putin belum berniat untuk mengakhiri perang. 

Pernyataan Trump ini muncul di tengah upaya intensif dari pemerintahannya dan beberapa negara untuk mencari jalan keluar dari perang yang sudah berlangsung sejak Februari 2022, ketika Rusia menginvasi Ukraina. Ketegangan yang semakin memuncak, ditambah dengan serangan-serangan Rusia yang terus berlangsung membuat jalan menuju perdamaian terasa semakin jauh.

Halaman Selanjutnya

Pertemuan Trump dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Vatikan juga menjadi sorotan. Keduanya bertemu singkat setelah pemakaman Paus Fransiskus, namun tidak ada pertemuan langsung yang lebih panjang antara kedua pemimpin itu karena jadwal yang padat. Meskipun demikian, Zelensky menyebutkan bahwa pertemuan tersebut berjalan baik, dan mereka membahas banyak hal terkait upaya perlindungan warga Ukraina.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |