Stok Menurun, Masyarakat Diharapkan Mau Donor Darah saat Ramadhan

12 hours ago 2

Rabu, 12 Maret 2025 - 00:33 WIB

Jakarta, VIVA – Ketersediaan darah di Indonesia mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir, namun masih belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan nasional. Menurut standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Indonesia memerlukan setidaknya 2 persen dari jumlah penduduknya dalam bentuk kantong darah per tahun, yang setara dengan sekitar 5,1 juta kantong. 

Pada tahun 2022, Unit Transfusi Darah (UTD) mencatat 23.969 pendonor, mencapai 95,87 persen dari target tahunan. Tahun 2023, jumlah pendonor meningkat menjadi 28.426, melampaui target 28.000 pendonor. Pada 2024, hingga minggu ketiga Desember, tercatat 29.345 pendonor, mencapai 104,8 persen dari target tahunan.  Meskipun ada peningkatan jumlah pendonor, stok darah nasional masih belum ideal.

Oleh sebab itu, Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) menggelar donor darah, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadan.

Menurut Ketua Umum Pusat Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2024 – 2029, Agung Laksono, pada Ramadan, jumlah pendonor darah justru berkurang. Padahal, kondisi di lapangan justru sebaliknya. Kebutuhan akan pengumpulan kantong-kantong darah justru tidak pernah berkurang.

"Justru di saat-saat bulan Ramadan, bulan Ramadan ini, jumlah pendonor menurun. Sehingga pengumpulan kantong-kantong darah pun semakin kurang. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan (darah) tidak pernah kurang," kata Agung saat menghadiri acara tersebut di Gedung Joang ’45, Jakarta, Selasa, 11 Maret 2025.

Agung menjelaskan bahwa kebutuhan akan kantong darah selalu muncul di tengah-tengah masyarakat dengan berbagai alasan dan berbagai keperluannya.

"Ada yang sakit dan sebagainya. Ada yang juga karena bencana," ungkapnya.

Dia pun menambahkan bahwa pihaknya tidak pernah membatasi pendonor darah pada saat Ramadan.

"Termasuk dalam bulan Ramadan, karena kebutuhannya juga tidak dibatasi, tidak bisa kita membatasi kebutuhan (akan masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya). Nah ini, apalagi sekarang di Jakarta atau Jabodetabek ini sedang mengalami, ditimpa musibah banjir, ini juga tentu ada berbagai dampak-dampak risiko penyakit lainnya yang muncul, yang tidak bisa dilupakan. Dan sebagai bentuk antisipasi adalah menjadikan sebanyak-banyaknya darah untuk kepentingan kemanusiaan."

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KDDI, Edward Napitupulu mengatakan bahwa menjadi pendonor darah merupakan pekerjaan mulia karena membantu manusia lainnya yang membutuhkan.

"Kita patut bersyukur bahwa pada hari ini akhirnya kita bisa melakukan donor darah, walaupun di tengah-tengah bulan Ramadan. Kita berharap segala kekurangan darah yang bisa terjadi, bisa terkumpul untuk menjaga stok darah," tutupnya.

Halaman Selanjutnya

Dia pun menambahkan bahwa pihaknya tidak pernah membatasi pendonor darah pada saat Ramadan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |