Tak Masalah PDIP Masuk Kabinet, Golkar Tegaskan Tetap Loyal ke Prabowo

1 week ago 7

Selasa, 8 April 2025 - 13:43 WIB

Jakarta, VIVA – Sekjen Partai Golkar, Sarmuji menegaskan partainya akan tetap loyal mendukung pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. 

Hal itu ditegaskan Sarmuji merespons soal kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP) masuk ke dalam pemerintahan usai Prabowo menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kediamannya di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin, 7 Maret 2025.

"Kalau itu tergantung Presiden saja. Kami loyal pada Presiden," ucap Sarmuji kepada wartawan, Selasa, 8 Maret 2025.

Presiden RI Prabowo Subianto.

Sarmuji menegaskan, hanya Prabowo yang dapat menentukan perlu tidaknya PDIP masuk ke dalam pemerintahan. Menurutnya, berada di dalam maupun di luar pemerintahan sama-sama baik. 

"Karena di luar atau di dalam itu sama-sama baik. Di dalam bisa berkontribusi langsung, tapi di luar juga bisa memberikan konsepsi banding dan bisa memberi kontrol yang dampaknya juga akan baik," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah memastikan pihaknya akan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Prabowo subianto walaupun kadernya tidak ada yang masuk ke dalam jajaran kabinet.

"Sikap politik PDI Perjuangan terhadap pemerintahan Presiden Prabowo Subianto juga tidak mengambil sikap oposisi," ujar Basarah dalam siaran persnya, dilansir ANTARA, di Jakarta, Sabtu, 11 Januari 2025. 

Menurut Basarah, sejatinya Indonesia mengambil sistem pemerintahan presidensial yang membuat tidak berlakunya istilah oposisi, apalagi sistem oposisi dalam pemerintahan.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah

Istilah oposisi, lanjut Basarah, biasanya dipraktikkan dalam konsep demokrasi liberal yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer.

Karena latar belakang tersebut, PDI Perjuangan memastikan akan tetap mendukung pemerintahan Prabowo demi terciptanya sistem presidensial yang ideal.

"PDI Perjuangan akan tetap bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto meski tidak menugaskan kader atau anggotanya masuk dalam kabinet pemerintahannya," tegas Basarah.

Selain karena sistem presidensial, latar belakang hubungan baik antara Prabowo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga menjadi salah satu faktor munculnya dukungan PDI Perjuangan.

Halaman Selanjutnya

Menurut Basarah, sejatinya Indonesia mengambil sistem pemerintahan presidensial yang membuat tidak berlakunya istilah oposisi, apalagi sistem oposisi dalam pemerintahan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |