Takut Eskalasi dengan Iran, AS Minta Diplomat di Israel Cari Tempat Aman

20 hours ago 3

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:51 WIB

Tel Aviv, VIVA – Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Israel pada Jumat, 13 Juni 2025, memerintahkan semua pegawai Pemerintah AS dan anggota keluarga mereka untuk berlindung di tempat sampai pemberitahuan lebih lanjut. Pengumuman ini sebagai akibat dari situasi keamanan yang menegang antara Israel dan Iran.

"Kedutaan Besar AS mengingatkan warga AS tentang perlunya kehati-hatian dan peningkatan kewaspadaan keamanan pribadi, termasuk mengetahui lokasi tempat perlindungan terdekat jika terjadi peringatan merah karena insiden keamanan, termasuk tembakan mortir, roket, dan rudal, dan intrusi sistem pesawat nirawak (UAS), sering terjadi tanpa peringatan apa pun. Lingkungan keamanan itu rumit dan dapat berubah dengan cepat," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Anadolu Ajansi.

Peringatan terjadi setelah Israel melancarkan operasi militer besar-besaran terhadap Iran pada hari Jumat, dengan serangan yang menargetkan program nuklirnya dan kemampuan rudal jarak jauhnya.

PM Israel Benyamin Netanyahu di acara peringatan Holocaust di Jerusalem, 6/5

Photo :

  • Amir Cohen/Pool Photo via AP

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidato yang diunggah di YouTube, bahwa pasukannya menyerang jantung program pengayaan nuklir Iran.

"Kami menyerang jantung program persenjataan nuklir Iran," ucap Netanyahu.

Netanyahu menggambarkan serangan itu sebagai operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel.

Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio mengatakan Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran.

"Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran, dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut. Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri," pungkasnya.

 Ayatollah Ali Khamenei

Khamenei Bersumpah Balas Serangan Israel: Rezim Zionis Bersiap Hadapi Nasib Pahit dan Menyakitkan

"Rezim tersebut harus menerima hukuman yang berat," Pemimpin Tertingi Iran, Ayatollah Ali Khamenei

img_title

VIVA.co.id

13 Juni 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |