Kamis, 13 Februari 2025 - 08:45 WIB
VIVA – Amerika Serikat (AS) dengan tegas menyatakan tidak akan mengirim pasukan militer ke Ukraina. Meskipun, Perang Rusia-Ukraina sudah berlangsung hampir tiga tahun.
Seperti yang diketahui, Amerika menyokong Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) sejak agresi militer Rusia dimulai pada 24 Februari 2022 silam.
Di bawah komando Presiden Joe Biden, mendukung tentara Ukraina dengan persenjataan buatannya.
Menurut data yang dilansir VIVA Militer dari Council on Foreing Relations, total bantuan Amerika untuk Ukraina mencapai nilai US$174 miliar, atau setara dengan Rp2.850 triliun.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
Photo :
- Minister of Defence of Ukraine
Akan tetapi, sikap Amerika berubah sejak tampuk kepemimpinan berpindah dari Biden ke Donald Trump. Presiden AS ke-45 mendesak agar kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina cepat tercapai.
Dalam laporan yang dikutip VIVA Militer dari Asociated Press (AP), Trump menyatakan jumlah bantuan Amerika ke Ukraina terlalu besar. Bantuan tersebut diklaim Trump menghabiskan uang pajak yang dibayar warga negaranya.
Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS saat ini, Pete Hegseth. Mantan perwira militer Amerika Serikat ini yang menegaskan jika pihaknya tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.
Pernyataan itu dilontarkan Hegseth dalam kunjungannya ke Markas Besar Komando AS untuk Eropa (EUCOM) dan Afrika (AFRICOM), di Stuttgart, Jerman.
VIVA Militer: Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Pete Hegseth
"Kami tidak akan mengirim pasukan Amerika Serikat ke Ukraina," ucap Hegseth dilansir VIVA Militer dari TRT World.
Senada dengan Trump, Hegseth berharap agar perundingan damai antara Rusia dan Ukraina bisa segera terlaksana.
Pembahasan terkait proses negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina menurut Hegseth akan berlangsung di Brussels, Belgia, 13 Februari 2025.
Pertemuan tersebut akan dihadiri menteri pertahanan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina.
VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU)
"Harapan tercapainya kesepakatan damai yang cepat di Ukraina, yang mana Presiden (Trump) berkomitmen untuk mewujudkannya," kata Hegseth melanjutkan.
"Kami bisa meninjau postur kekuatan dan akan mendorongnya seperti yang akan Anda lihat besok. Kami akan melakukan pembicaraan langsung dengan teman-teman kami (delegasi Ukraina)," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, Menteri Pertahanan AS saat ini, Pete Hegseth. Mantan perwira militer Amerika Serikat ini yang menegaskan jika pihaknya tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina.