Terlalu Percaya pada Google Maps Bisa Berujung Maut

8 hours ago 3

Rabu, 16 Juli 2025 - 13:00 WIB

Jakarta, VIVA – Sebuah studi baru mengungkapkan bahaya dari penggunaan aplikasi navigasi tanpa berpikir kritis. Penelitian ini memperingatkan bahwa menyerahkan keputusan kepada aplikasi bisa berakibat fatal.

Aplikasi navigasi seperti Google Maps, Waze, dan Apple Maps kini menjadi teman setia para pengemudi modern. Mereka menawarkan panduan belokan demi belokan serta informasi lalu lintas secara real-time.

Namun, petunjuk dari aplikasi ini sebaiknya tidak dipercaya secara membabi buta. Studi gabungan dari Northwestern University, University of Minnesota, dan University of Bremen menunjukkan risiko nyata dari kesalahan penggunaan aplikasi ini.

Dikutip VIVA Otomotif dari Autoevolution, Rabu 16 Juli 2025, penelitian ini menganalisis 158 laporan berita tentang insiden fatal yang terkait dengan aplikasi navigasi. Tujuannya adalah mengidentifikasi jenis insiden dan tingkat keparahannya.

Dalam salah satu kasus, seorang pria mengemudi sejauh 29 mil di sisi jalan yang salah karena mengikuti petunjuk aplikasi. Padahal aplikasi tidak pernah mengarahkan pengemudi ke arah yang berlawanan, namun bisa saja pengguna salah menafsirkan petunjuk.

Anehnya, pengemudi itu tidak sadar telah melaju di jalur yang salah selama berjam-jam dan menyalahkan aplikasi atas kejadian tersebut. Ia mengklaim diarahkan ke jalur tol yang salah oleh sistem navigasi.

Studi ini menemukan bahwa 57% insiden berakhir dengan kecelakaan, di mana 32% di antaranya adalah tabrakan tunggal. Sebanyak 17% melibatkan tabrakan antar kendaraan, dan 8% menabrak pejalan kaki atau pengendara sepeda.

Dalam 20% kasus, pengemudi dan penumpang terdampar di lokasi terpencil tanpa korban jiwa. Namun, beberapa dari mereka terjebak di rel kereta atau bahkan dikepung satwa liar sebelum diselamatkan.

Sebanyak 16% insiden melibatkan salah alamat atau rute memutar, sementara 4% masuk ke jalur yang salah. Banyak dari insiden ini terjadi karena pengemudi terganggu oleh aplikasi yang mereka gunakan saat berkendara.

Tiga dari sepuluh insiden menyebabkan kerusakan properti atau masalah hukum karena kendaraan masuk ke jalan yang sempit atau tidak sesuai. Hal ini sering terjadi pada pengemudi truk atau RV yang memakai aplikasi umum tanpa memperhatikan ukuran kendaraan.

Yang paling mengkhawatirkan, 28% insiden berujung pada kematian, sementara 25% menyebabkan ketidaknyamanan besar tanpa dampak hukum. Para peneliti menyebut fenomena ini sebagai “death by GPS.”

Halaman Selanjutnya

Dalam 20% kasus, pengemudi dan penumpang terdampar di lokasi terpencil tanpa korban jiwa. Namun, beberapa dari mereka terjebak di rel kereta atau bahkan dikepung satwa liar sebelum diselamatkan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |