3 hours ago
3
Vatikan, VIVA – Paus Fransiskus baru saja meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025. Bukan hanya dikenal sebagai pemimpin Gereja Katolik yang karismatik, tetapi juga sebagai pribadi yang sangat sederhana.
Selama 12 tahun memimpin lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia, ia terus menolak kemewahan dan memilih gaya hidup yang bersahaja. Meski menduduki posisi tertinggi di Vatikan, Paus Fransiskus sama sekali tidak menerima gaji.
Jabatan sebagai Paus sebenarnya memiliki bayaran bulanan sekitar 32.000 dolar AS atau sekitar Rp539 juta, namun ia menolak untuk menerima uang itu sejak diangkat pada 2013. Uang tersebut biasanya ia sumbangkan ke yayasan amal atau dipercayakan untuk keperluan sosial. Bahkan sebelum menjadi Paus, ia dikenal sebagai imam Jesuit yang menolak menerima uang dari gereja.
Ribuan Umat Katolik di NTT Gelar Doa Khusus untuk Paus Fransiskus
Photo :
- Frits/tvOne/Kupang
Berdasarkan laporan dari Marca melalui Hindustan Times, kekayaan bersih Paus Fransiskus diperkirakan mencapai 16 juta dolar AS atau Rp269 miliar. Tapi perlu dicatat, jumlah itu bukan berasal dari penghasilan pribadinya, melainkan dari fasilitas dan hak istimewa yang melekat pada posisinya. Ia mendapatkan tempat tinggal resmi, kendaraan dinas (tercatat ada lima mobil yang digunakan secara bergantian), serta hak untuk melakukan perjalanan ke berbagai negara.
Selama hidupnya, Paus Fransiskus menghadapi berbagai tantangan kesehatan. Ia sempat menjalani operasi usus besar, menggunakan kursi roda karena radang sendi, dan dirawat akibat pneumonia ganda. Sebelumnya, ia juga beberapa kali mengalami masalah paru-paru dan jantung, termasuk infeksi pernapasan berat yang membuat tim medis sempat mengkhawatirkan keselamatannya.
Paus Fransiskus Pimpin Misa Suci di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta
Photo :
- (Foto AP/Gregorio Borgia)
Namun, meski kondisi fisiknya terus melemah, semangatnya dalam menjalankan tugas tetap kuat. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang mendorong reformasi keuangan di Vatikan dan menuntut transparansi dalam pengelolaan dana gereja.
Paus Fransiskus telah memberikan teladan besar, bahwa menjadi pemimpin bukan soal harta atau kemewahan, melainkan tentang pengabdian dan pelayanan. Kepergiannya memang meninggalkan duka, namun warisan moral dan kesederhanaannya akan terus dikenang oleh dunia.
Halaman Selanjutnya
Namun, meski kondisi fisiknya terus melemah, semangatnya dalam menjalankan tugas tetap kuat. Ia juga dikenal sebagai tokoh yang mendorong reformasi keuangan di Vatikan dan menuntut transparansi dalam pengelolaan dana gereja.
