Timnas Indonesia U-20 Gagal di Piala Asia, Coach Justin: Salah Indra Sjafri!

1 day ago 2

Jumat, 21 Februari 2025 - 00:10 WIB

Jakarta, VIVA – Kegagalan Timnas Indonesia U-20 di Piala Asia U20 2025 terus menjadi sorotan. Sejumlah pihak mengkritik performa tim, terutama dalam aspek strategi dan koordinasi permainan hingga tak mampu meraih kemenangan satupun.

Dalam sebuah wawancara di YouTube Nalar Sports, pengamat sepakbola, Coach Justin mengungkapkan sejumlah alasan yang membuat Timnas Indonesia U-20 tersingkir dari turnamen ini.

Saat Indonesia U-20 menghadapi Iran U-20, Justin menilai bahwa postur tubuh skuad Garuda Muda kalah dibandingkan pemain lawan. Hal ini berdampak pada ketidakmampuan tim dalam menghadapi bola atas, yang berujung pada kebobolan. Ia menyimpulkan, laga pertama ini bukan salah pelatih, Indra Sjafri.

Timnas Indonesia U-20 Vs Uzbekistan

"Gua lagi di-bully sama orang masalah bola-bola atas. Gua bilang bukan salah pelatih, karena dua gol pertama itu yang dijaga lebih kuat di atas. Terus dikatakan, kita juga punya pemain tinggi, iya, tapi tidak di posisi itu kan (posisi bertahan). Makanya gua bilang, ini memang kita kalah postur, bukan salah pelatih," ujar Justin, Kamis, 20 Februari 2025.

Kritik Indra Sjafri

Namun, saat Timnas Indonesia U-20 menghadapi Uzbekistan U-20, Justin menyadari bahwa kekalahan ini lebih disebabkan oleh buruknya koordinasi pemain di lapangan. Ia pun mulai mempertanyakan keputusan taktis yang diambil oleh Indra Sjafri.

"Tapi ternyata, di match 2 kelihatan, itu salah pelatih, karena di lapangan koordinasinya jelek. Pemain kayak Iqbal Gwijangge harusnya gak boleh berada di situ, lebih ke depan," ungkapnya.

Pelatih Timnas Indonesia U-20, Indra Sjafri

Selain duel bola atas dan koordinasi yang dinilai buruk, akurasi passing juga menjadi perhatian serius. Menurut Justin, masalah ini seharusnya bisa diperbaiki, namun selalu terulang dalam setiap pertandingan.

"Terus melihat salah passing, gak berubah, akurasi passing-nya tetap jelek. Berkali-kali build-up kita gak jalan, karena passing-nya jelek. Pertanyaannya kan kalau salah passing, antara lu gak punya kemampuan atau jarak lu terlalu jauh hingga bolanya gak nyampe,” kata dia.

Justin juga menyoroti pernyataan dari pengamat sepakbola lain, Sapto Haryo, mengenai potensi para pemain Timnas Indonesia U-20. Jika pemain yang dimiliki berkualitas dan telah menjalani pemusatan latihan (TC) dalam jangka waktu lama, maka, kata Justin, seharusnya hasil yang didapat lebih baik.

"Berdasarkan statement Haryo, bahwa kualitas pemain bagus, ditambah banyak TC, tapi mainnya kayak gitu. Yaudah, itu udah pasti tanggung jawab pelatih. Jadi, ya, gua salahkan pelatih," tandasnya.

Halaman Selanjutnya

"Tapi ternyata, di match 2 kelihatan, itu salah pelatih, karena di lapangan koordinasinya jelek. Pemain kayak Iqbal Gwijangge harusnya gak boleh berada di situ, lebih ke depan," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |