Trump Minta Negara Lain Ajukan Penawaran Terbaik Sebelum Berakhir Batas Waktu Negosiasi

1 day ago 13

Selasa, 3 Juni 2025 - 11:16 WIB

Washington, VIVA – Pemerintahan Presiden Donald Trump mendorong negara-negara mitra untuk mengajukan penawaran terbaik mereka dalam negosiasi perdagangan paling lambat Rabu, 4 Juni 2025.

Melansir dari Alarabiya pada Selasa, 3 Juni 2025, hal ini terungkap dalam draf surat dari Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR).

Surat tersebut menyoroti urgensi Pemerintahan Trump untuk menuntaskan pembicaraan yang kompleks dengan puluhan negara, menyusul kebijakan Trump pada 9 April lalu, yang menghentikan tarif “Hari Pembebasan” selama 90 hari hingga 8 Juli, setelah gejolak di pasar saham, obligasi, dan mata uang akibat pemberlakuan tarif yang luas.

Presiden AS Donald Trump usai menandatangani perintah eksekutif, Rabu, 9 April 2025, waktu setempat.

Menurut draf itu, negara-negara mitra diminta untuk menyerahkan proposal terbaik dalam sejumlah bidang penting, seperti penawaran tarif dan kuota pembelian produk industri serta pertanian AS, serta rencana penghapusan hambatan non-tarif.

AS juga meminta komitmen terkait perdagangan digital, keamanan ekonomi, dan komitmen spesifik masing-masing negara.

Surat tersebut menyatakan, bahwa AS akan mengevaluasi tanggapan mitra dagang dalam beberapa hari dan mengajukan tawaran kompromi berupa “zona pendaratan yang memungkinkan”, yang dapat mencakup tarif timbal balik.

Meskipun negosiator Gedung Putih seperti penasihat ekonomi Kevin Hassett berulang kali menyatakan, bahwa beberapa kesepakatan sudah hampir tercapai, hanya satu perjanjian yang benar-benar diselesaikan sejauh ini yakni dengan Inggris. Namun, kesepakatan itu lebih menyerupai kerangka kerja untuk negosiasi lanjutan daripada perjanjian final.

Belum diketahui negara mana saja yang menerima surat tersebut, namun disebutkan bahwa dokumen itu dikirim kepada negara-negara dengan negosiasi aktif dan pertukaran dokumen termasuk Uni Eropa, Jepang, Vietnam, dan India.

Seorang pejabat USTR membenarkan bahwa negosiasi terus berjalan secara intensif.

“Negosiasi yang produktif dengan banyak mitra dagang utama terus berlanjut dengan cepat. Merupakan kepentingan semua pihak untuk mencatat kemajuan dan menilai langkah selanjutnya,” ujar pejabat tersebut.

Langkah ini menunjukkan dorongan kuat pemerintahan Trump untuk memaksa terobosan diplomatik dan ekonomi menjelang tenggat waktu internal, di tengah lanskap perdagangan global yang terus berubah.

Halaman Selanjutnya

Meskipun negosiator Gedung Putih seperti penasihat ekonomi Kevin Hassett berulang kali menyatakan, bahwa beberapa kesepakatan sudah hampir tercapai, hanya satu perjanjian yang benar-benar diselesaikan sejauh ini yakni dengan Inggris. Namun, kesepakatan itu lebih menyerupai kerangka kerja untuk negosiasi lanjutan daripada perjanjian final.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |