Tumbuh 3 Persen, Indocement Raup Laba Rp 2 Triliun pada 2024

3 weeks ago 4

Rabu, 26 Maret 2025 - 16:00 WIB

Jakarta, VIVA – Emiten produsen semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), membukukan laba tahun berjalan menjadi Rp 2 triliun atau tumbuh 3 persen pada tahun 2024.

Direktur Utama INTP, Christian Kartawijaya mengatakan, volume penjualan (semen dan klinker) secara keseluruhan juga tercatat mencapai sebesar 20,4 juta ton di tahun 2024 lalu.

"Angka itu lebih tinggi 1,1 juta ton atau naik 5,9 persen dibandingkan tahun lalu, terutama dari tambahan volume PT Semen Grobogan," kata Christian dalam keterangannya, Rabu, 26 Maret 2025.

Dia menambahkan, komposisi penjualan semen curah domestik di 2024 tercatat naik dari 26,7 persen menjadi 31,7 persen, akibat pasokan semen ke proyek ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur di Jawa.

Semen produksi PT Indocement.

Photo :

  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

Secara keseluruhan, penjualan ekspor tercatat sebesar 317 ribu ton, dan pendapatan Neto Perseroan mencapai Rp 18,5 triliun atau naik 3,3 persen. Beban Pokok Pendapatan meningkat menjadi minus Rp 12,4 triliun, naik 3,2 persen seiring dengan peningkatan volume penjualan. Hal ini menghasilkan marjin Laba Bruto sebesar 32,7 persen untuk 2024.

Sementara beban usaha yang meningkat sebesar 2,7 persen menjadi minus Rp 3,7 triliun, bersumber dari kenaikan volume penjualan dan biaya lainnya dari perluasan operasi di Grobogan.

Sehingga, margin laba usaha di 2024 tercatat sebesar 12,9 persen dan EBITDA sebesar 21,2 persen, seiring pendapatan keuangan menjadi minus Rp 74,9 miliar akibat beban bunga dari utang PT Semen Grobogan. 

"Permintaan semen yang lemah akan terus berlanjut hingga awal 2025, karena musim hujan yang diikuti oleh bulan puasa. Namun, kami masih memperkirakan kemungkinan permintaan positif sebesar 1-2 persen pada tahun ini, meskipun ada pengurangan anggaran infrastruktur," ujar Christian.

Pabrik PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk di Citeureup, Bogor, Jawa Barat

Photo :

  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

Dia mengaku juga melihat proyek infrastruktur yang sedang berjalan masih akan diselesaikan, termasuk beberapa proyek baru dan yang sudah ada dari sektor komersial dan industri. Menurutnya, program Pemerintah seperti perpanjangan diskon PPN untuk kepemilikan rumah baru, program tiga juta rumah per tahun, dan renovasi sekolah seharusnya menjadi pendorong positif bagi permintaan semen.

"Selama masa yang penuh tantangan ini, kami lebih menekankan kebijakan pengendalian biaya, mengidentifikasi area-area yang biayanya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas dan layanan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Sehingga, margin laba usaha di 2024 tercatat sebesar 12,9 persen dan EBITDA sebesar 21,2 persen, seiring pendapatan keuangan menjadi minus Rp 74,9 miliar akibat beban bunga dari utang PT Semen Grobogan. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |