Unilever Indonesia Ungkap Strategi Genjot Kinerja di Tengah Pasar yang Kompetitif

1 day ago 5

Rabu, 19 Februari 2025 - 12:16 WIB

Jakarta, VIVA – Relevansi di pasar menjadi kunci utama bagi perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang. Prinsip tersebut berlaku pula dalam industri Fast-Moving Consumer Goods (FMCG) yang kompetitif saat ini.

Hal ini diungkapkan oleh Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk Padwestiana Kristanti (Esti) dalam sesi one on one di Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2025.

Dalam diskusi bertajuk ‘Data-Driven Innovations in Fast Moving Markets’, Esti mengungkapkan Unilever Indonesia melihat pemanfaatan data yang efektif dapat menjadi strategi utama dalam menghadapi perubahan tren dan kebutuhan konsumen.

“Data yang paling penting, paling relevan, di sini adalah data perilaku konsumen, apa yang jadi kebutuhan konsumen, dan juga tren apa yang sedang ada di dalam market,” terang sosok yang akrab disapa Esti, dikutip dari keterangannya, Selasa, 19 Februari 2025.

Lebih lanjut dia juga menuturkan Unilever menerapkan sejumlah metode untuk dapat membaca tren dan perilaku pasar. Melalui external survey misalnya, dengan mengumpulkan data-data dari market research. Kemudian data yang sekarang paling penting adalah social listening di mana perusahaan mendengarkan konsumen.

Corporate Secretary PT Unilever Indonesia Tbk Padwestiana Kristanti.

“Kemudian bisa juga dari FGD (focus group discussion), market visit, kemudian dengan talk to the community, itu bagaimana kita bisa mendapatkan data,” jelasnya dalam diskusi di St.Regis Jakarta tersebut.

Namun, ia menegaskan, data tanpa interpretasi yang tepat tidak akan memberikan nilai tambah. Data yang dihimpun perlu ditafsirkan untuk kemudian dijadikan acuan bagi perusahaan untuk mengambil langkah bisnis.

Terkait hal ini, Esti membeberkan salah satu keberhasilan Unilever Indonesia yakni kala meluncurkan produk kecantikan Vaseline Gluta-Hya Serum. Unilever pun menyimak perilaku konsumen yang tengah gandrung dengan produk berbasis serum.

Peluncuran produk yang sesuai dengan tren dan kebutuhan konsumen akan membantu sebuah perusahaan untuk tetap relevan di pasar.

Contoh lainnya adalah bagaimana Unilever Indonesia meluncurkan produk-produk ‘tier 2’ atau varian lebih terjangkau dari produk-produk premiumnya untuk memungkinkan produk Unilever dapat diakses oleh masyarakat kelas menengah dan bawah. Hal itu dilakukan setelah mengamati tren penurunan pembelian di segmen masyarakat kelas menengah.

“Itu juga yang menjadi salah satu acuan kita dalam bagaimana kita meluncurkan produk kita karena kita juga harus relevan in the market, produk kita bisa dibeli oleh masyarakat dari semua segmen. Maka dari itu salah satu strategi kita adalah memastikan bahwa produk kita itu ada di semua segmen konsumen,” katanya.

Sebagai perusahaan besar dengan 8 pabrik, lebih dari 40 merek, dan melayani 600 distributor, Unilever menghadapi tantangan besar dalam mengelola data agar tetap akurat, efisien, dan bermanfaat.

Challenge-nya adalah bagaimana kita mengelola data tersebut dengan seminimal mungkin human error dan bisa memberikan insight yang berkualitas. Jadi, dalam menggunakan data yang paling penting adalah bagaimana kita menerjemahkan data yang kita miliki menjadi insight yang berguna. Kuncinya ada tiga hal, pertama bagaimana kita bisa menstandarisasi, (Kedua) bagaimana kita bisa kemudian konsisten, dan juga simplifikasi,” tutur Esti.

Kemudian Ketiga kunci tersebut penting diperhatikan guna memastikan data yang dihimpun terstandarisasi secara berkualitas dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan dalam penyajiannya. Dengan menerapkan strategi berbasis data dalam seluruh aspek bisnis dari riset produk, pemasaran, hingga distribusi, Unilever Indonesia mampu menjawab tantangan industri FMCG yang dinamis.

Halaman Selanjutnya

Namun, ia menegaskan, data tanpa interpretasi yang tepat tidak akan memberikan nilai tambah. Data yang dihimpun perlu ditafsirkan untuk kemudian dijadikan acuan bagi perusahaan untuk mengambil langkah bisnis.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |