VIVA – Anggota Komisi X DPR RI, Verrell Bramasta, menerima langsung audiensi dari 15 atlet berprestasi yang terdiri dari peraih medali SEA Games serta atlet disabilitas dari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi. Pertemuan yang berlangsung di Gedung DPR RI ini menjadi momen krusial dalam menyuarakan berbagai permasalahan yang dialami para atlet, terutama menyangkut kejelasan hak dan penghargaan dari negara.
Dalam audiensi tersebut, para atlet disabilitas mengungkapkan beragam persoalan yang mereka hadapi. Di antaranya adalah keterlambatan pembayaran gaji dan uang makan selama berbulan-bulan, sistem degradasi yang dinilai tidak adil, serta pemecatan sepihak yang terjadi setelah mereka menyampaikan aspirasi ke DPRD. Kondisi ini mendorong sebanyak 22 atlet disabilitas dari NPCI Bekasi mengajukan permohonan perlindungan ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Verrell Bramasta.
Tak hanya dari kalangan atlet disabilitas, para atlet peraih medali SEA Games dari tahun 2019 hingga 2023 juga turut menyuarakan kekecewaannya. Mereka mengeluhkan janji pengangkatan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang hingga kini belum kunjung direalisasikan. Para atlet tersebut merasa khawatir akan dilupakan seiring bergantinya perhatian publik kepada atlet-atlet baru, meskipun mereka telah lebih dahulu mengharumkan nama bangsa di kancah internasional.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Verrell Bramasta menyatakan keseriusannya untuk membawa aspirasi para atlet ke dalam forum resmi Rapat Kerja Komisi X dengan Menpora. Ia menekankan bahwa negara harus hadir dalam memberikan jaminan perlindungan dan penghargaan bagi setiap atlet, baik yang berasal dari kalangan disabilitas maupun non-disabilitas.
“Kalau mereka bisa berdiri di podium membawa nama Indonesia, maka sudah seharusnya kita berdiri bersama mereka saat haknya dipertanyakan. Atlet—baik penyandang disabilitas maupun non-disabilitas adalah bagian dari wajah bangsa. Jangan biarkan mereka merasa sendirian,” ujar Verrell.
Pertemuan ini ditutup dengan harapan besar agar pemerintah dapat segera melakukan pembenahan sistemik terhadap kebijakan keolahragaan nasional. Para atlet meminta agar perhatian tidak hanya diberikan kepada cabang olahraga yang masuk dalam Desain Besar Olahraga Nasional (DBON), namun juga terhadap cabang olahraga non-DBON yang terbukti telah memberikan kontribusi prestasi bagi bangsa.
Indonesia Grand Prix 2025: Teuku Rifat Sabet Perak
Atlet muda Equinara Horse Sports, Teuku Rifat Renanda Harsya, mencuri perhatian dalam ajang FEI CSIW 1 League Final Indonesia Grand Prix 2025
VIVA.co.id
7 Juli 2025