13 hours ago
1
Blitar, VIVA – Baru-baru ini ada sebuah video yang memperlihatkan momen salat tarawih dengan durasi cepat di Kota Blitar viral di media sosial.
Warganet pun dibuat heboh dengan kecepatan imam dalam memimpin salat tarawih selesai hanya 10 menit, yang dinilai jauh lebih cepat dibandingkan pelaksanaan salat tarawih pada umumnya.
ilustrasi sholat/salat/shalat
Kejadian tersebut diketahui di Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam, Blitar. Banyak ribuan warga dari Blitar dan sekitarnya mengikut salat tarawih dengan gerakan cepat ini.
Pengasuh Pondok Pesantren Mamba’ul Hikam, K.H. Dliya’uddin Azzamzami Zubaidi, mengatakan kegiatan salat tarawih dengan gerakan cepat ini sudah menjadi tradisi pesantren selama lebih dari seratus tahun. Salat tarawih ini terdiri dari 23 rakaat, termasuk witir dan hanya memakan waktu 10 menit.
"Tradisi ini dimulai oleh K.H. Abdul Ghofoer pada 1907 dan tetap dipertahankan hingga kini. Setiap malam, masjid pesantren dipenuhi ribuan jamaah dari berbagai daerah, baik lokal maupun luar kota, yang tertarik mengikuti salat tarawih cepat ini," tulis keterangan unggahan Instagram @fakta.indo dikutip VIVA Senin, 3 Maret 2025.
Perlu diketahui, salat tarawih cepat dilakukan setelah buka puasa, dengan banyak jamaah yang khawatir ketinggalan berjamaah. Kecepatan gerakan sudah menjadi rutinitas yang dinantikan setiap Ramadan di pesantren tersebut.
Fenomena ini pun membuat heboh warganet di media sosial. Sebagian besar dari mereka menyoroti kecepatan bacaan dan gerakan salat yang dianggap terlalu terburu-buru.
"Sesuatu yang sudah dibiasakan akan menjadi terbiasa dan dianggap benar dengan dalih 'tradisi' meskipun mengesampingkan syarat shalat itu sendiri dimana harus khusyuk," tulis komentar warganet dalam unggahan tersebut.
"Lagi-lagi tradisi, bukan dengar atau ikut ajaran baginda nabi Muhammad, tiap tahun ada aja begini," timpal warganet lainnya.
Hingga kini, video tersebut masih menjadi perbincangan hangat di kalangan warganet.
Halaman Selanjutnya
Fenomena ini pun membuat heboh warganet di media sosial. Sebagian besar dari mereka menyoroti kecepatan bacaan dan gerakan salat yang dianggap terlalu terburu-buru.
