Jakarta, VIVA – Baru-baru ini di media sosial ramai tanda pagar #KaburAjaDulu yang mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah. Banyak yang menggunakan tagar tersebut dan mengungkapkan keinginannya untuk bekerja di luar negeri.
Vicky Nastasha, salah seorang WNI yang saat ini berkarir di Jerman, turut berbicara mengenai polemik ini. Menurutnya salah satu yang juga membuat dirinya prihatin adalah kurangnya apresiasi Pemerintah terhadap masyarakatnya.
Ilustrasi Guru
Photo :
- pexels.com/Mikhail Nilov
Sebagai contoh dirinya yang berprofesi sebagai guru, sering kali mendengar bahwa rekan seprofesinya di tanah air diberi upah yang sangat kecil. Hal ini berbeda dengan negara di mana tempat dia bekerja yang memberikan apresiasi yang tinggi untuk para guru.
"Karena saya juga menjadi guru di sini, saya mendengar teman, tim, kru, di Indonesia sebagai guru mereka selalu bilang bahwa kami digaji Rp200 ribu dalam sebulan, atau mungkin bahkan dicicil selama 6 bulan, atau 3 bulan, ya itu sangat menyakiti hati saya," kata Vicky dalam program Catatan Demokrasi tvOne, Selasa, 18 Januari 2025.
Vicky mengatakan dirinya saat ini bekerja sebagai Guru Pendidikan Anak Usia Dini atau PAUD. Untuk profesinya itu, dirinya diberi upah hingga Rp 60 juta per bulan.
"Karena bukannya mau sombong, Saya di sini sebagai guru digaji Rp60 juta gitu ya per bulan. Kalau saya mendengar teman saya rekan seprofesi saya sebagai guru di Indonesia mendapatkan uang segitu (Rp200 ribu) saya merasa sangat sedih," ujarnya
Dia mengatakan, jadi guru bukanlah profesi yang mudah dan mesti mendapatkan apresiasi yang tinggi. Sebab Guru harus mendidik generasi muda penerus bangsa sehingga memiliki tanggung jawab yang besar.
"Karena saya tahu bagaimana Susahnya menjadi guru di sini, kita bekerja dengan anak-anak ya, dengan anak usia dini yang nantinya itu menjadi penerus bangsa dan itu harusnya kita menginterpretasikan ya, waktu dan juga apresiasi bahwa 'Hei, kita sedang mendidik para calon, calon-calon benih nantinya untuk menjadi manusia-manusia yang luar biasa gitu di Indonesia'," kata Vicky
"ya kalau mereka tidak diapresiasi dan hanya menjadi guru karena ya saya Ikhlas, Saya suka anak kecil, tapi (apresiasi untuk mereka) itu apa gitu, ya," ujarnya
Dia berharap Pemerintah lebih mengapresiasi lagi masyarakat dan para pekerja. Sehingga warga Indonesia tak berbondong-bondong meninggalkan Indonesia ke luar negeri.
Halaman Selanjutnya
Dia mengatakan, jadi guru bukanlah profesi yang mudah dan mesti mendapatkan apresiasi yang tinggi. Sebab Guru harus mendidik generasi muda penerus bangsa sehingga memiliki tanggung jawab yang besar.