Wanita dan Anak Jadi Pilar Pembangunan Indonesia Emas 2045, Tantangan Kesehatan Masih Jadi Sorotan

1 day ago 6

Selasa, 27 Mei 2025 - 21:27 WIB

VIVA – Di tengah peran krusial wanita dan anak sebagai pilar pembangunan masyarakat berkelanjutan, tantangan kesehatan masih menjadi sorotan. Beberapa tantangan kesehatan wanita dan anak itu antara lain tingginya angka kematian ibu dan anak, komplikasi kehamilan, stunting, dan isu kesehatan reproduksi.

Melihat kondisi tersebut, Komisaris Independen BMHS (Bundamedik Healthcare System) Retno Marsudi mengungkap isu kesehatan wanita dan anak masih memerlukan penanganan yang sistemik dan kolaboratif.

“Kesehatan perempuan dan anak tidak bisa dilihat dari hanya kacamata sektoral, melainkan fondasi strategis bagi pembangunan nasional. Kualitas generasi masa depan sangat ditentukan oleh bagaimana kita menjaga kesehatan ibu dan anak hari ini. Karena itu,akses layanan yang setara, berkualitas, dan berkelanjutan menjadi kunci,” kata dia di Jakarta.

Sementara itu, Komisaris Utama BMHS, Dr. dr. Ivan Rizal Sini, GDRM, MMIS, FRANZCOG, Sp.OG mengungkap bahwa sebagai pelopor layanan kesehatan wanita dan anak pihaknya tidak hanya berfokus pada layanan medis untuk keluarga Indonesia. Melainkan juga mengambil peran strategis dalam mengembangkan ekosistem kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan melalui berbagai pendekatan seperti Center of Excellence yang holistik, mulai dari fertilitas, kehamilan, persalinan, tumbuh kembang anak hingga layanan kesehatan dewasa dan lanjut usia, layanan kesehatan dengan akreditasi dan standarisasi internasional, serta memastikan setiap inovasi seperti robotic surgery.

“Kami berkomitmen untuk senantiasa menjawab kebutuhan layanan kesehatan masa kini dan masa depan secara presisi dan efisien, sekaligus mendukung ketahanan kesehatan Indonesia,” kata dia. 

Sebagai bagian dari komitmen memperkuat layanan kesehatan preventif bagi wanita dan anak, BMHS meluncurkan Bunda Homecare, layanan kunjungan medis langsung ke tempat pasien, yang menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan kesehatan. Layanan ini hadir sebagai solusi bagi keluarga dan masyarakat modern yang mengutamakan kenyamanan, akses personal, personalisasi layanan kesehatan dan upayapencegahan dini.

Layanan ini sendiri telah tersedia di jaringan rumah sakit BMHS, yaitu RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Jakarta, RS Citra Harapan, dan RS Bunda Margonda. Setiap kunjungan akan melibatkan satu dokter umum dan satu perawat dengan standarlayanan RS Bunda Group.

Selain itu pihak rumah sakit juga menjalankan rangkaian program CSR (Corporate Social Responsibility - Tanggung Jawab Sosial Perusahan) yang menjangkau 700+ ibu dan anak di 6 kota jaringan RS Bunda Group pada momentum HUT ke-52 BMHS. Program ini mencakup khitanan massal gratis bagi 300+ anak dari keluarga prasejahtera, edukasi deteksi dini kanker serviks dan pemeriksaan HPV. DNA berbasis urine bagi 400+ ibu, serta intervensi pencegahan stunting di Desa Bungus, Padang.

Donor Darah

Donor Darah: Aksi Kecil, Dampak Besar untuk Kesehatan Nasional

Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan menjangkau lebih banyak kota, kegiatan donor darah ini mampu menjadi gerakan kemanusiaan yang berkelanjutan.

img_title

VIVA.co.id

22 Mei 2025

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |