10 Kecelakaan Pesawat Paling Mengerikan di Dunia yang Mengubah Sejarah Penerbangan

7 hours ago 2

Jakarta, VIVA – Industri penerbangan komersial telah menjelma menjadi simbol kemajuan teknologi dan konektivitas global. Namun, di balik kenyamanan dan kecepatan yang ditawarkan, sejarah penerbangan juga menyimpan catatan kelam berupa kecelakaan tragis yang merenggut ribuan nyawa. Tragedi-tragedi ini bukan hanya meninggalkan duka, tetapi juga memicu reformasi besar dalam sistem keselamatan, prosedur pelatihan, dan keamanan bandara di seluruh dunia.

Seperti dilansir laman penerbangan, Aviationa2z, Kamis 19 Juni 2025, berikut adalah 10 kecelakaan pesawat paling mematikan dalam sejarah dunia, yang tak hanya mengguncang hati, tetapi juga mengubah wajah industri penerbangan secara permanen.

1. Tragedi Bandara Tenerife – 583 Korban Jiwa

Tanggal 27 Maret 1977 menjadi hari tergelap dalam sejarah penerbangan ketika dua pesawat jumbo jet, KLM dan Pan Am, bertabrakan di landasan Bandara Los Rodeos, Kepulauan Canary, Spanyol. Dalam kondisi kabut tebal dan komunikasi radio yang membingungkan, pesawat KLM lepas landas tepat saat Pan Am masih berada di landasan.

Sebanyak 583 orang tewas dalam kecelakaan yang disebabkan oleh miskomunikasi, egoisme pilot, dan kurangnya radar permukaan di bandara kecil tersebut.

Tragedi ini memaksa industri untuk menerapkan standar komunikasi radio internasional, sistem radar canggih, serta pelatihan manajemen awak (Crew Resource Management) yang lebih ketat.

2. Japan Airlines Penerbangan 123 – 520 Orang Tewas

Pada 12 Agustus 1985, pesawat Japan Airlines dengan rute Tokyo–Osaka mengalami kerusakan fatal pada bagian belakang pesawat akibat perbaikan yang salah tujuh tahun sebelumnya. Tekanan kabin pecah dan sistem kendali rusak total, membuat Boeing 747SR ini jatuh menabrak Gunung Takamagahara setelah 32 menit perjuangan pilot mengendalikan pesawat.

Tragedi ini merupakan kecelakaan pesawat tunggal paling mematikan sepanjang sejarah. Industri penerbangan kemudian meningkatkan standar inspeksi, teknik perbaikan struktur, dan pengawasan terhadap perusahaan pemeliharaan.

3. Tabrakan Udara Charkhi Dadri – 349 Jiwa Melayang

Pada 12 November 1996, pesawat Saudi Arabian Airlines bertabrakan di udara dengan Kazakhstan Airlines di dekat New Delhi, India. Kesalahan komunikasi, buruknya penguasaan bahasa Inggris awak Kazakhstan, serta ketidaktaatan terhadap ketinggian yang ditetapkan menyebabkan kecelakaan di udara yang menewaskan 349 orang.

India kemudian mewajibkan semua pesawat komersial memasang TCAS (Traffic Collision Avoidance System) dan memperketat syarat penguasaan bahasa Inggris bagi awak internasional.

4. Saudi Arabian Airlines Penerbangan 163 – Terbakar Setelah Mendarat

Tragedi unik terjadi pada 19 Agustus 1980, saat pesawat L-1011 TriStar Saudi Arabian Airlines berhasil mendarat di Riyadh setelah kebakaran di kompartemen kargo. Sayangnya, karena evakuasi tidak dilakukan segera, 301 orang di dalam pesawat meninggal akibat menghirup asap beracun.

Kejadian ini memicu perbaikan besar dalam sistem pemadam kebakaran pesawat, prosedur evakuasi darurat, serta pelatihan kru dalam menghadapi kebakaran kabin.

5. Malaysia Airlines MH17 – Ditembak Jatuh di Ukraina

Pada 17 Juli 2014, dunia dikejutkan dengan jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 di wilayah konflik Ukraina timur. Pesawat Boeing 777 itu ditembak jatuh oleh rudal Buk milik separatis pro-Rusia, menewaskan 298 penumpang dan awak.

Insiden ini menjadi pengingat keras bahwa jalur penerbangan di atas zona konflik sangat berisiko. Kini, maskapai di seluruh dunia lebih berhati-hati dalam merancang rute penerbangan dan berkoordinasi dengan badan intelijen serta otoritas militer.

6. Iran Air 655 – Salah Sasaran oleh Militer AS

Salah satu insiden paling kontroversial terjadi pada 3 Juli 1988, ketika pesawat komersial Iran Air ditembak oleh kapal perang AS, USS Vincennes, yang mengira pesawat itu adalah jet tempur. Semua 290 orang di dalam pesawat tewas.

Kejadian ini memicu perubahan besar dalam aturan keterlibatan militer dan kerja sama yang lebih erat antara otoritas sipil dan militer untuk mencegah kesalahan fatal serupa.

7. American Airlines Penerbangan 191 – Mesin Copot Saat Lepas Landas

Pada 25 Mei 1979, pesawat DC-10 milik American Airlines jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Chicago O’Hare. Salah satu mesin copot, menyebabkan kerusakan sistem kendali dan pesawat kehilangan kendali penuh. Semua 273 jiwa (termasuk dua di darat) tewas.

Kecelakaan ini membongkar praktik pemeliharaan yang salah dan mendorong reformasi menyeluruh dalam prosedur perawatan dan desain struktur pesawat.

8. Bom Pan Am 103 di Lockerbie – Teror di Langit Skotlandia

Pada 21 Desember 1988, pesawat Pan Am 103 hancur di udara setelah bom meledak di dalam bagasi, menewaskan 270 orang, termasuk 11 warga di daratan Skotlandia.

Penyelidikan mengarah ke agen intelijen Libya dan menyebabkan perubahan besar dalam sistem keamanan bandara, termasuk pemeriksaan bagasi lebih ketat, pencocokan penumpang dengan bagasi, dan penguatan protokol antiterorisme.

9. Air India Penerbangan 182 – Terorisme Internasional

Pesawat Air India 182 meledak di atas Samudera Atlantik pada 23 Juni 1985 akibat bom yang diletakkan oleh ekstremis Sikh. Seluruh 329 penumpang tewas.

Tragedi ini menyoroti lemahnya koordinasi intelijen dan kelengahan keamanan di bandara internasional. Sejak saat itu, otoritas penerbangan meningkatkan kerja sama intelijen serta memperkuat sistem deteksi bahan peledak di kargo dan bagasi.

10. EgyptAir Penerbangan 990 – Dugaan Aksi Pilot Bunuh Diri

Pada 31 Oktober 1999, pesawat Egypt Air Boeing 767 jatuh ke Samudera Atlantik setelah lepas landas dari Bandara JFK, New York. Investigasi AS menunjukkan bahwa kopilot sengaja menjatuhkan pesawat, menewaskan 217 orang.

Meskipun pemerintah Mesir tidak setuju dengan kesimpulan ini, insiden tersebut membuka mata dunia tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan mental pilot, keamanan kokpit, dan manajemen risiko psikologis awak penerbangan.

Tragedi yang Mengubah Dunia Penerbangan

Setiap kecelakaan di atas meninggalkan duka mendalam, namun juga menjadi katalis bagi perubahan besar dalam sistem keselamatan penerbangan global. Lewat tragedi, dunia belajar bahwa keselamatan penumpang adalah hasil dari kombinasi teknologi canggih, pelatihan yang tepat, komunikasi efektif, dan kebijakan yang berpihak pada manusia.

Dari radar yang lebih canggih, sistem pencegahan tabrakan di udara, hingga keamanan bandara yang kini jauh lebih ketat—semuanya merupakan warisan dari nyawa-nyawa yang pernah terenggut di langit.

Halaman Selanjutnya

2. Japan Airlines Penerbangan 123 – 520 Orang Tewas

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |