Aksi Demo 'Indonesia Gelap' Diwarnai Aksi Lempar Botol di Gedung DPRD Solo

1 day ago 4

Rabu, 19 Februari 2025 - 20:04 WIB

Solo, VIVA - Ratusan mahasiswa yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Solo Raya, yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Solo Raya (BEM SR) menggelar aksi unjuk rasa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ pada Rabu, 19 Februari 2025.

Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Aksi demonstrasi yang dipusatkan di depan DPRD Solo itu nyaris ricus, ketika mahasiswa memaksa untuk merangsek masuk ke gedung dewan.

Pantuan VIVA, ratusan mahasiswa itu mulai berkumpul di sekitar kawasan Gapura Makutha, perbatasan Solo - Karanganyar sekitar pukul 14.00 WIB. Para mahasiswa yang mengikuti aksi unjuk rasa tersebut memakai jas almameter masing-masing kampus. Setelah itu, mereka melakukan longmarch menuju Gedung DPRD Solo.

Aksi unjuk rasa di gedung KPK

Aksi unjuk rasa mahasiswa Indonesia Gelap

Photo :

  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Setibanya di jalan raya depan DPRD Solo, mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa. Mereka membawa beraneka poster yang bertuliskan kecaman terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran, seperti ‘MBG No Efisiensi No’, ‘Indonesia Gelap’, ‘Program Prioritas Rakyat Tertindas’, hingga ‘Adili Jokowi’. Selama aksi tersebut, sejumlah perwakilan mahasiswa tampak melakukan orasi secara bergantian.

Dalam orasinya, para mahasiswa menyoroti berbagai persoalan yang dianggap merugikan rakyat, terutama kebijakan pemangkasan anggaran dengan alasan efisiensi. Menurut mereka, kebijakan ini tidak berpihak kepada masyarakat dan justru memperburuk akses terhadap pendidikan, program makan bergizi gratis, serta berbagai sektor kementerian yang terdampak.

Aksi unjuk rasa mahasiswa se-Solo Raya itu mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian maupun TNI. Bahkan, sejumlah anggota polisi dengan tameng lengkap tampak berjaga di pintu masuk Gedung DPRD Solo. Sejumlah Polwan yang bertugas, tampak membagikan air minum kemasan kepada sejumlah peserta aksi. 

Unjuk rasa yang dilakukan ratusan mahasiswa itu menyebabkan Jalan Adi Sucipto, Solo yang melintasi depan Gedung DPRD Solo ditutup. Para peserta unjuk rasa meletakkan poster-poster itu di atas badan jalan tersebut. Salah satu poster yang mencolok adalah yang memajang foto wajah Gibran dengan tulisan ‘Tolak RUU TNI, Polri, Kejaksaan’.

Kemudian, peserta aksi demonstrasi itu membakar ban di tengah jalan raya. Setelah melakukan orasi di jalan, massa selanjutnya mencoba mendekat ke gerbang DPRD sambil menyampaikan tuntutan mereka. Beberapa perwakilan mahasiswa yang menyampaikan orasi meminta agar perwakilan DPRD Solo untuk menemuinya, setelah itu perwakilan anggota DPRD dari Fraksi PDIP dan PSI pun menemuinya.

Tak puas, ratusan mahasiswa mencoba memaksa untuk masuk ke halaman Gedung DPRD Solo. Upaya itu pun berhasil hingga menaiki tangga menuju pintu masuk gedung. Hanya saja, saat berada di tangga gedung nyaris ricuh ketika terjadi aksi lempar botol minuman kemasan ke arah petugas keamanan. Situasi yang memanas itu pun berhasil diredam dan suasana kembali kondusif.

Setelah itu, tuntutan mahasiswa diterima perwakilan anggota dewan dan dibacakan di depan ratusan massa yang memenuhi halaman depan gedung dewan. Aksi unjuk rasa yang nyaris memanas itu bubar dengan aman dan tertib ketika waktu menunjukkan pukul 18.15 WIB. 

Koordinator aksi, Saiful mengatakan aksi demo yang diikuti mahasiswa di Solo Raya diawali dengan aksi longmarch berjalan mundur. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kondisi bangsa yang terjadi saat ini, karena bangsa yang tidak mengalami kemajuan tetapi terus mengalami kemunduran.

“Maka melalui aksi ini, kita berharap kepada pemerintah terkait berbagai kebijakan yang dinilai sudah tidak lagi terhadap kemaslahatan rakyat dan kebijakan yang dinilai sudah menyeleweng dari kebenaran, itu sudah bisa dievaluasi dan diperbaiki. Kita berharap tuntutan-tuntutan yang kita ajukan itu dapat segera ditindaklanjuti oleh para pemangku kebijakan,” kata Saiful usai demo. 

Halaman Selanjutnya

Aksi unjuk rasa mahasiswa se-Solo Raya itu mendapat penjagaan ketat dari aparat kepolisian maupun TNI. Bahkan, sejumlah anggota polisi dengan tameng lengkap tampak berjaga di pintu masuk Gedung DPRD Solo. Sejumlah Polwan yang bertugas, tampak membagikan air minum kemasan kepada sejumlah peserta aksi. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |