Apa Itu Rosacea? Kenali Gejala, Pemicu dan Cara Mengatasinya dengan Aman

3 hours ago 1

Rabu, 30 April 2025 - 10:00 WIB

Jakarta, VIVA – Rosacea adalah kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan, terutama di area wajah. Kemerahan ini disebabkan oleh pembuluh darah yang melebar secara tidak normal dan peradangan yang muncul di bawah permukaan kulit.

Tak jarang, gejala rosacea disertai sensasi panas hingga seperti ditusuk jarum, dan dapat berkembang menjadi bruntusan serta perubahan tekstur kulit jika tidak segera ditangani.

Penyebab Rosacea Masih Belum Jelas

Dilansir dari berbagai sumber, hingga kini belum ada kepastian medis mengenai penyebab utama rosacea. Namun, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh sejumlah pemicu atau trigger factors yang berbeda pada tiap individu.

Ada berbagai hal yang dapat memperburuk kondisi rosacea, mulai dari lingkungan, konsumsi makanan dan minuman, hingga kondisi psikologis seseorang. Perubahan suhu ekstrem seperti cuaca yang terlalu panas atau terlalu dingin menjadi salah satu pemicu umum.

Selain itu, makanan pedas, minuman panas seperti kopi, serta produk fermentasi seperti keju dan yogurt juga bisa memicu kambuhnya rosacea. Produk skincare atau haircare yang mengandung bahan iritatif seperti alkohol, menthol, SLS, atau zat asam tertentu juga turut menjadi faktor pemicu lainnya.

Tak hanya faktor eksternal, kondisi mental seperti stres, kecemasan, dan kurang tidur juga bisa memperparah gejala rosacea.

Cara Mengatasi Rosacea dengan Tepat

Maia Estianty menderita rosacea.

Photo :

Instagram @maiaestiantyreal.

Penanganan rosacea paling efektif dimulai dengan mengenali dan menghindari faktor pemicunya. Untuk mengetahui secara pasti, penting bagi pengidap rosacea untuk berkonsultasi langsung dengan dokter kulit.

Jika kemerahan baru muncul dan belum terlalu parah, perawatan dasar seperti mencuci wajah dengan sabun yang lembut dan menggunakan pelembap dapat membantu menenangkan kulit.

Penggunaan tabir surya jenis mineral juga disarankan ketimbang sunscreen berbasis kimia yang berpotensi menyebabkan iritasi.

Namun, bila gejala tidak mereda, sebaiknya segera temui dermatolog untuk mendapatkan penanganan medis yang sesuai.