Rabu, 30 April 2025 - 13:22 WIB
VIVA – Sungguh tak diduga, ternyata banyak prajurit-prajurit TNI yang memiliki kemampuan luar biasa dalam menciptakan teknologi-teknologi baru yang membuat alat persenjataan militer Nusantara menjadi lebih perkasa dan high power.
Seperti yang baru saja diciptakan seorang prajurit TNI dari korps baret hitam Kavaleri dari Yonkav 2/Turangga Ceta. Prajurit bernama Sersan Satu Hadi Susilo itu berhasil memodifikasi tank baja tua buatan Eropa, AMX-13 SOFAM menjadi kendaraan perang yang memiliki kemampuan lebih dari sebelumnya.
VIVA Militer: Sertu Hadi Susilo modifikasi tank AMX-13 TNI
Yang hebatnya lagi, berdasarkan siaran resmi Pusat Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pusenkav) dilansir VIVA Militer, Rabu 30 April 2025, Sertu Hadi Susilo berhasil memodifikasi tank berbobot kosong 13 ton itu cuma bermodal alat senderhana yang bisa dibeli di toko atau bengkel.
Jadi awalnya Sertu Hadi Susilo dan prajurit TNI Yonkav 2/TC sering menghadapi kendala dalam mengoperasi tank buatan Perancis tahun 1953 itu. Pergerakan tank itu sangat lamban, bahan bakarnya boros dan manuvernya juga terbatas.
VIVA Militer: Sertu Hadi Susilo modifikasi tank AMX-13 TNI
Akhirnya Sertu Hadi Susilo memutar otaknya. Ia pun menelusuri penyakit apa sih yang membuat tank AMX-13 itu tak sesuai dengan harapan. Ternyata ia menemukan akar masalahnya, yaitu pada sistem pengapian.
Tank AMX-13 dari pabriknya sana dirancang dengan sistem pengapian mengandalkan platina. Dari sini Sertu Hadi Susilo berupaya membuat modul untuk memodifikasi sistem pengapian dengan mengandalkan Capacitor Discharge Ignition (CDI).
VIVA Militer: Sertu Hadi Susilo modifikasi tank AMX-13 TNI
Modul pun mulai dirakit, sebuah box besi dijadikan tempat untuk merangkainya. CDI dirakit bersama alat lain seperti busi, coil, stabilizer dan trafo. Setelah modul tercipta, Sertu Hadi Susilo pun memasangnya di tubuh tank AMX-13. Dan apa yang terjadi?.
Dengan modul itu, ternyata tak ada lagi kendala pada sistem pengapian. Sistem pengapian jadi tokcer, enggak ada lagi macet-macetan. Enggak cuma itu, kecepatan tank pun jadi meningkat, tenaganya juga bertambah dan manuvernya jadi lebih gahar.
VIVA Militer: Sertu Hadi Susilo modifikasi tank AMX-13 TNI
Menurut Sertu Hadi Susilo, penggunaan modul berbahan CDI itu membuat sistem pengapian jadi jauh lebih baik. Sebab, modul bekerja dengan mengubah sinyal platina menjadi sinyal pulsar sehingga CDI dapat membaca dan mengatur waktu pengapian secara tepat.
"Modul ini membuat tegangan stabil tidak pernah turun naik sehingga performanya juga akan stabil dan responsif untuk engine. Meningkatkan performa mesin jadi mesin yang pertama itu biasanya torsinya kurang, akselerasinya kurang, ini akan lebih responsif bahkan mungkin bisa meningkatkan top speed," ujar Sertu Hadi Susilo.
Walau tenaganya bertambah dan tank AMX-13 milik Yonkav 2/TC jadi bisa ngebut. Namun dengan modul CDI itu bahan bakar jadi jauh lebih irit dari sebelumnya.
VIVA Militer: Sertu Hadi Susilo modifikasi tank AMX-13 TNI
"Untuk konsumsi bahan bakar yang mungkin relatif tapi dengan torsi yang meningkat, kita tak usah menekan pedal gas dalam-dalam, juga bisa disimpulkan akan lebih menghemat bahan bakar," kata Sertu Hadi Susilo.
Dengan temuan ini, TNI tak lagu harus pusing cari suku cadang tank tua itu. Apalagi harus beli sampai ke negeri asalnya tank. Sebab menurut Sertu Hadi Susilo, CDI bisa dibeli di mana saja dan kapan saja.
"Sparepart kita bisa dapat dengan belanja di online shop ataupun di toko-toko sekitar kita karena ini sangat umum. Nah karena sparepart yang mudah didapat jadi keuntungan lainnya dapat yaitu perawatannya jadi mudah dan untuk perawatan berkala bisa menghemat banyak waktu.Besar harapan kami modifikasi ini bisa dijadikan bahan penelitian dan dikembangkan lebih lanjut oleh Pusenkav," kata Sertu Hadi Susilo.
Halaman Selanjutnya
Tank AMX-13 dari pabriknya sana dirancang dengan sistem pengapian mengandalkan platina. Dari sini Sertu Hadi Susilo berupaya membuat modul untuk memodifikasi sistem pengapian dengan mengandalkan Capacitor Discharge Ignition (CDI).