Asosiasi Ungkap Cara Jitu Cegah Penyalahgunaan Tembakau Alternatif

6 hours ago 2

Selasa, 20 Mei 2025 - 18:33 WIB

Jakarta, VIVA – Produk tembakau alternatif kerap dipersepsikan bukan opsi bagi perokok dewasa beralih dari kebiasaannya karena dianggap sama berbahayanya dengan rokok. Namun persepsi tersebut dibantah oleh hasil kajian dari Office for Health Improvement and Disparities (2022) dan Royal College of Physicians (2024) di Inggris Raya.

Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (AKVINDO) Paido Siahaan mengungkapkan berhenti merokok total sering kali sulit dilakukan karena gejala putus nikotin (withdrawal). Sementara produk tembakau alternatif menawarkan solusi yang lebih realistis bagi perokok dewasa. 

“Oleh karena itu, kami mendorong Pemerintah Indonesia untuk mengadopsi pedekatan pengurangan bahaya tembakau seperti yang dilakukan Inggris dengan regulasi yang mendukung inovasi dan edukasi yang akurat,” ujar Paido dikutip dari keterangannya, Selasa, 20 Mei 2025.

Paido menyadari, meski produk tembakau alternatif merupakan opsi yang tepat buat beralih dari kebiasaan merokok, namun maraknya kampanye negatif justru menjadi penghambat bagi perokok dewasa untuk menggunakan produk rendah risiko tersebut.

Vape Tanpa Nikotin

Photo :

  • IG @smopi_official

Dengan prevalensi merokok di Indonesia sudah mencapai 69 juta jiwa, kampanye negatif terhadap produk tembakau alternatif hanya semakin menghalangi dalam menurunkan jumlah perokok.

“Kampanye negatif, baik yang disengaja maupun akibat misinformasi, menciptakan persepsi keliru di masyarakat bahwa vape atau produk tembakau alternatif lainnya sama berbahayanya dengan rokok. Informasi yang akurat dan berbasis ilmiah harus digaungkan untuk melawan mispersepsi ini, sehingga perokok dewasa dapat membuat keputusan yang lebih baik untuk kesehatan mereka,” tegasnya.

Tak hanya itu, penyalahgunaan untuk mengonsumsi narkoba juga makin memperparah citra produk tembakau alternatif. Untuk memperkecil ruang penyalahgunaan, maka diperlukan penegakan hukum yang ketat. Tentunya juga perlu didukung dengan peningkatan edukasi bagi publik. 

“Edukasi tersebut untuk menjelaskan bahwa produk tembakau alternatif adalah alat untuk perokok dewasa, bukan untuk non-perokok atau sebagai sarana penyalahgunaan zat terlarang. Dengan demikian, fakta tentang potensi vape sebagai opsi pengurangan risiko dapat tetap jelas di tengah isu penyalahgunaan,” jelas Paido

Sebagai informasi, pada kedua kajian di Inggris tersebut menegaskan bahwa produk tembakau alternatif efektif untuk mengurangi kebiasaan merokok. 

Profesor Ilmu Adiksi di Universitas East Angel sekaligus Pemimpin Redaksi Riset Nikotin dan Tembakau, Caitlin Notley, menjelaskan bahwa kedua laporan tersebut menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif, meskipun tidak sepenuhnya bebas risiko, namun memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok. 

“Produk tembakau alternatif menawarkan pedekatan pengurangan bahaya untuk mendukung orang beralih merokok. Banyak di antaranya mungkin telah mencoba dan gagal menggunakan pendekatan berhenti total,” kata Prof. Noetly.

Selama ini, lanjutnya, produk tembakau alternatif diterpa dengan informasi-informasi menakutkan seperti dampak penggunaannya bagi kesehatan. “Hal ini secara tidak sengaja dapat mencegah orang untuk mencoba beralih dari kebiasaan merokok yang mematikan,” ujarnya.

Dalam laporan Office for Health Improvement and Disparities yang disusun para akademisi dari King’s College London menunjukkan upaya beralih dari kebiasaan merokok dengan menggunakan produk tembakau alternatif. Seperti rokok elektronik/vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, memiliki tingkat keberhasilan tertinggi 64,9 persen. 

Adapun tingkat keberhasilan melalui upaya berhenti merokok tanpa memanfaatan produk tembakau alternatif hanya mencapai 58,6 persen. Laporan ini juga menyimpulkan bahwa produk tembakau alternatif hanya memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok dalam jangka pendek dan menengah. 

Sementara itu, menurut laporan King’s College London, produk tembakau alternatif lebih efektif membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok dalam jangka waktu enam bulan daripada terapi pengganti nikotin. Dan, sejak dari 2013, produk tembakau alternatif telah berhasil membantu sekitar 30 ribu hingga 50 ribu perokok setiap tahunnya beralih dari kebiasaan merokok.

Halaman Selanjutnya

Tak hanya itu, penyalahgunaan untuk mengonsumsi narkoba juga makin memperparah citra produk tembakau alternatif. Untuk memperkecil ruang penyalahgunaan, maka diperlukan penegakan hukum yang ketat. Tentunya juga perlu didukung dengan peningkatan edukasi bagi publik. 

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |