Jakarta, VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham mengapresiasi langkah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia soal pembayaran kompensasi kepada BUMN sektor ketenagalistrikan dan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ia menilai kebijakan Bahlil merupakan inovasi dalam penataan mendasar pengelolaan energi nasional sekaligus menjaga keseimbangan kebutuhan masyarakat luas.
"Langkah yang diambil Menteri ESDM ini bukan sekadar administratif, tetapi memiliki nilai pembaruan yang mendasar. Di satu sisi, pemerintah sedang menata ulang sistem pengelolaan energi agar lebih efisien dan berdaulat, tapi di sisi lain tetap menjamin kebutuhan dasar rakyat seperti listrik dan BBM terpenuhi," ucap Idrus kepada wartawan, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Idrus menambahkan, kebijakan percepatan kompensasi menunjukkan pemerintah berupaya menyeimbangkan antara penataan struktural dan pemenuhan kebutuhan mendesak. Namun, lanjut dia, perubahan itu dapat memicu dinamika dan resistensi sebagian pihak.
Truk distribusi BBM.
Photo :
- Dokumentasi Pertamina Patra Niaga.
“Setiap kebijakan pembaruan pasti ada pihak yang merasa dirugikan. Tapi itu harus dilihat sebagai proses menuju sistem yang lebih sehat. Kita tidak boleh berpikir jangka pendek apalagi hanya untuk kepentingan kelompok kecil. Karena orientasi kebijakan ini adalah kepentingan masyarakat luas,” kata dia.
Idrus juga menilai pendekatan Bahlil sejalan dengan visi pemerintahan saat ini untuk mewujudkan kemandirian energi nasional. Karena itu, dia mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan yang mendorong tata kelola energi lebih transparan dan berkelanjutan.
“Kita harus memberikan dukungan sepenuhnya. Jangan ada prasangka kebijakan ini mematikan satu sektor atau pihak tertentu. Justru ini bentuk penataan menuju kemandirian energi bangsa. Dalam jangka panjang, manfaatnya akan dirasakan oleh masyarakat banyak,” imbuh mantan Menteri Sosial itu.
Idrus menegaskan juga bahwa semangat Bahlil dalam kebijakan tersebut bukan sekadar teknokratis, tetapi dijiwai oleh nasionalisme, patriotisme, dan semangat kekeluargaan sebagai bangsa besar. Dia menyadari bahwa kebijakan seperti itu tidak selalu populis, tapi justru berpihak pada kepentingan rakyat secara hakiki.
"Kalau ada rakyat yang belum memahami atau bahkan marah, saya tahu Pak Bahlil akan turun langsung menjelaskan dengan hati terbuka. Itu gaya kepemimpinan yang membangun kepercayaan,” tutur Idrus.
Halaman Selanjutnya
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan telah menuntaskan pembayaran Tahun Anggaran 2024 serta menetapkan kompensasi kuartal I dan II tahun 2025, sebagaimana hasil pembahasan bersama Menteri Keuangan dan BUMN terkait.