Jakarta, VIVA – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) terus membawa perubahan besar di dunia kerja, termasuk di sektor perbankan. Banyak bank global mulai mengadopsi AI untuk mengotomatisasi berbagai tugas yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.
Hal ini berdampak pada tenaga kerja, yang banyak terkena efisiensi bisnis hingga kehilangan pekerjaan. Di tengah tren ini, banyak bank besar mulai melakukan penyesuaian dalam struktur kepegawaian mereka.
Salah satu bank besar yang terkena dampak transformasi ini adalah DBS Group Holdings, yang akan mengurangi jumlah pekerja kontrak dan sementara sebanyak 4.000 orang dalam tiga tahun ke depan. Pemangkasan ini terjadi seiring dengan meningkatnya adopsi AI dalam berbagai lini bisnis bank.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Chief Executive Officer (CEO) DBS yang akan segera lengser, Piyush Gupta. “Pengurangan tenaga kerja akan terjadi secara alami karena peran kontrak dan sementara akan berakhir dalam beberapa tahun ke depan,” kata juru bicara DBS, seperti dikutip oleh The Straits Times, Selasa, 25 Februari 2025.
Namun, pihak bank tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait jumlah pekerja yang terdampak di Singapura maupun jenis pekerjaan yang terkena imbasnya.
Gupta juga membenarkan laporan dari Press Trust of India yang menyatakan bahwa bank akan memangkas tenaga kerja, menyusul meningkatnya penggunaan AI di berbagai sektor bisnisnya.
Saat ini, DBS memiliki sekitar 8.000 hingga 9.000 karyawan kontrak dan sementara. Sementara itu, pegawai tetap tidak akan terdampak oleh pengurangan ini.
Secara keseluruhan, DBS memiliki sekitar 41.000 karyawan, dengan perubahan kepemimpinan yang akan berlangsung pada 28 Maret mendatang, saat Tan Su Shan akan menggantikan Piyush Gupta sebagai CEO baru.
Fenomena PHK massal akibat AI bukan hanya terjadi di DBS. Bloomberg Intelligence (BI) dalam laporannya pada Januari lalu memperkirakan bahwa bank-bank global akan memangkas hingga 200.000 pekerjaan dalam 3-5 tahun ke depan akibat otomatisasi oleh AI.
Berdasarkan survei terhadap para chief information and technology officers, rata-rata diperkirakan terjadi pemangkasan tenaga kerja sebesar 3 persen akibat adopsi AI.
Meski demikian, beberapa perusahaan tetap optimis bahwa AI tidak akan sepenuhnya menggantikan manusia, tetapi lebih kepada mengubah cara kerja. Teresa Heitsenrether, yang memimpin penerapan AI di JPMorgan Chase, menegaskan pada November 2024 bahwa sejauh ini, penggunaan AI generatif di bank tersebut lebih bersifat meningkatkan pekerjaan daripada menggantikan pekerja sepenuhnya.
Halaman Selanjutnya
Saat ini, DBS memiliki sekitar 8.000 hingga 9.000 karyawan kontrak dan sementara. Sementara itu, pegawai tetap tidak akan terdampak oleh pengurangan ini.