Bertemu Dasco, Rocky Gerung: Saya Kapolda bukan Kabinda

1 week ago 10

Jumat, 11 April 2025 - 07:10 WIB

Jakarta, VIVA - Akademisi Rocky Gerung menyebut Wakil Ketua DPR RI Dasco sebagai kawan dalam bertukar pikiran soal politik. Bahkan, Rocky menyebut hubungannya itu dengan akronim kawan politik Dasco (Kapolda).

Rocky merespon tudingan banyak pihak soal pertemuannya dengan Dasco beberapa waktu lalu. Sebab, Rocky dituding sebagai anak didik Dasco (Adidas), atau kawan binaan Dasco (Kabinda) yang sedang ramai diberitakan.

"Memang banyak pertanyaan ke saya kenapa ketemu Dasco? Apa betul salah satu Ketua Gerindra ingin menjebak kalangan oposisi supaya ditaklukkan oleh Presiden Prabowo? Kan itu sebetulnya konyol. Jadi seolah-olah pertemuan dengan Pak Dasco itu, wah ini kalangan sudah jadi Adidas, Kabinda. Oh enggak, saya ini Kapolda," kata Rocky dikutip pada Kamis, 10 April 2025.

Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad Diskusi Bareng Rocky Gerung

Menurut Rocky, Dasco sejatinya memiliki keinginan baik untuk bangsa dan negara. Salah satu hal yang disampaikan Dasco dalam pertemuan tersebut, kata Rocky, menanyakan langsung apa yang diinginkan dari kelompok oposisi.

Kata Rocky, pertemuan para akademisi dan aktivis di kawasan Senayan, Jakarta sebagai bentuk kematangan Dasco dalam berpolitik. 

"Di dalam soal ini, kan sebetulnya Dasco menginginkan juga ada sesuatu yang riil yang tuntut oposisi. Sebagai politisi Dasco tentu paham cara-cara 'makan bubur dari pinggir atau langsung," ujarnya.

Bahkan, lanjut Rocky, Ketua Harian Partai Gerindra itu menghubungi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk menjembatani pertemuan para akademisi hingga aktivis yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah.

"Pak Dasco menghubungi Pak Presiden, dan Pak Presiden mengatakan oke bertemu saja. Jadi fungsi Pak Dasco adalah berupaya mencairkan ketegangan, yang sebetulnya tidak ada alasan ngapain tegang dengan oposisi," jelas dia.

Jadi, Rocky meminta semua pihak tidak perlu mencemaskan pertemuannya dengan Dasco tersebut. Sebab, Rocky komitmen akan tetap berdiri dari garis depan untuk mengkritik kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat.

"Saya ingin jadi juru bicara mahasiswa, menjadi juru bicara kampus, bukan jadi juru bicara universitas. Jadi tidak ada yang perlu dicemaskan. Mereka yang cemas itu artinya enggak paham politik, itu didalilkan untuk dimenangkan melalui tarung argumen bukan pasar sentimen oleh para buzzer," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya

Bahkan, lanjut Rocky, Ketua Harian Partai Gerindra itu menghubungi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk menjembatani pertemuan para akademisi hingga aktivis yang kerap mengkritik kebijakan pemerintah.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |