Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menggelar pertemuan dengan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi, Bandar Al-Khorayef beserta jajarannya. Pertemuan ini dilakukan untuk meningkatkan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Arab Saudi.
Dalam sektor perdagangan, hubungan perdagangan antara Indonesia dengan Arab Saudi diakuinya juga telah lama berjalan baik. Tercatat, ekspor Saudi ke Indonesia mencapai US$4 miliar sementara ekspor Indonesia ke Saudi sebesar US$3 miliar.
"Jadi yang lebih banyak sebenarnya ekspor dari Saudi ke Indonesia. Tapi kuncinya bukan saja untuk menyeimbangkan (perdagangan), namun bagaimana mengembangkan lebih banyak lagi," kata Anindya saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis, 17 April 2025.
Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie
Photo :
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Anindya mengaku optimis bahwa baik perdagangan maupun industrialisasi yang bisa dijalin antara Indonesia-Arab Saudi, akan bisa dikembangkan lebih jauh lagi ke depannya.
Terlebih, utusan yang dikirim Kerajaan Arab Saudi dalam hal ini adalah Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral, yang cakupan kerjanya dinilai mirip dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi yang juga dimiliki oleh pemerintah Indonesia.
"Jadi artinya, ini mirip sekali dengan pemerintahan kita, di mana ada Menteri Investasi dan Hilirisasi. Jadi perdagangan juga bisa ditingkatkan, supaya tadi (nilai perdagangan yang) US$4 miliar bisa tambah US$3 miliar jadi US$7 miliar misalnya, dan siapa tahu bisa jadi US$17 miliar atau bahkan jadi US$27 miliar ke depannya," kata Anindya.
Di sisi lain, Anindya juga berharap industrialisasi di kedua negara juga bisa dikerjasamakan untuk bisa lebih ditingkatkan lagi ke depannya. Sejumlah sektor yang potensi kerja sama juga turut dibahas dalam pertemuan ini antara lain seperti sektor tambang, petrokimia, dan lain sebagainya.
Apalagi, lanjut Anindya, sejumlah asosiasi serta himpunan usaha dari berbagai sektor yang ada di dalam Kadin Indonesia, juga turut hadir dalam pertemuan kali ini. Kehadiran mereka diakui Anindya tak lain adalah untuk membuka peluang kerja sama di berbagai sektor potensial yang bisa dikerjasamakan oleh kedua negara.
"Tapi juga industrialisasi mesti terjadi. Nah, tadi kita bicara mungkin bisa (kerja sama dalam hal) mining di sini, prosesnya setengah jalan, setengah jalan lagi di Saudi, dan mungkin bisa membantu membuka pasar di Amerika terutama atau di Eropa, ya kan. Karena mereka kan setengah jalan juga menuju ke Eropa dan Amerika," ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, Anindya juga berharap industrialisasi di kedua negara juga bisa dikerjasamakan untuk bisa lebih ditingkatkan lagi ke depannya. Sejumlah sektor yang potensi kerja sama juga turut dibahas dalam pertemuan ini antara lain seperti sektor tambang, petrokimia, dan lain sebagainya.