BI Targetkan Jumlah Pengguna QRIS Sebanyak 58 Juta, ALTO Gandeng Xendit dan Finnet Dorong Akselerasi Pembayaran Digital

1 day ago 5

Rabu, 28 Mei 2025 - 18:04 WIB

Jakarta, VIVA – Pembayaran digital QRIS terus diminati banyak kalangan karena memudahkan berbagai transaksi. Pertumbuhan transaksi secara signifikan mendorong Alto Network memperkuat perannya dalam mendukung sistem pembayaran nasional.

Data Bank Indonesia menunjukkan pertumbuhan transaksi digital melalui QRIS terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pada kuartal I-2025. BI menargetkan pengguna QRIS bisa mencapai 58 juta pada akhir 2025.

Volume transaksi QRIS tercatat mencapai Rp 2,6 miliar kali dengan jumlah pengguna aktif sebanya 56,3 juta atau tumbuh sebesar 154,86 persen secara year on year (yoy). Berdasarkan data transaksi year to date (ytd), ALTO mencatat pertumbuhan transaksi QRIS sebesar 332 persen disertai Gross Transaction Volume (GTV) sebesar 290 persen. 

Pertumbuhan positif ini, menegaskan pentingnya kolaborasi strategis antara pelaku industri, penyedia infrastruktur, dan regulator. Tujuannya menciptakan sistem pembayaran nasional yang inklusif, aman, efisien, serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Sejalan dengan hal itu, Alto Network dilakukan dengan memperluas kolaborasi strategis dengan dua aggregator, yaitu Xendit dan Finnet dalam implementasi QRIS Merchant Presented Mode (MPM) yang lebih luas. Kerja sama ini bertujuan mendorong adopsi QRIS MPM dengan mengedepankan kredibilitas mitra, teknologi, dan visi bersama untuk membangun sistem pembayaran yang inklusif dan efisien.

CEO ALTO Network Gretel Griselda menyampaikan, kemitraan tersebut merupakan bentuk komitmen dalam mendorong percepatan digitalisasi sistem pembayaran nasional. Dengan menggandeng mitra strategis seperti Xendit dan Finnet, perusahaan berupaya memperluas jangkauan layanan QRIS MPM agar semakin mudah diakses oleh merchant di seluruh Indonesia.

"Kami meyakini bahwa kolaborasi yang solid menjadi kunci dalam membangun ekosistem pembayaran yang kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan" tutur Griselda dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 28 Mei 2025.

Sebagai informasi, QRIS Merchant Presented Mode (MPM) memungkinkan pelaku usaha atau merchant menampilkan kode QR yang dapat dipindai langsung oleh pelanggan saat melakukan pembayaran. Saat ini, ALTO menangani lebih dari 10 juta transaksi QRIS MPM setiap bulan, yang mencerminkan akselerasi adopsi dan pertumbuhan volume transaksi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Baik Finnet dan Xendit menganggap kolaborasi menjadii langkah strategis memperluas akses pembayaran dan ekonomi digital di tanah air secara berkelanjutan. Mengingat Finnet sebagai anak perusahan Telkom Indonesia yang memiliki pengalaman panjang dalam pengelolaan sistem pembayaran nasional sehingga memungkinkan perluasan adopsi QRIS MPM.

"Finnet memiliki komitmen kuat untuk mendukung akselerasi digitalisasi sistem pembayaran nasional. Kolaborasi dengan ALTO dalam implementasi QRIS MPM menjadi langkah nyata kami dalam memperluas akses layanan pembayaran digital yang aman, efisien, dan inklusif hingga ke berbagai sektor, termasuk institusional dan regional," ucap Direktur Business & Marketing Finnet, Aziz Sidqi.

Sebagai bagian dari komitmennya dalam memperkuat ekosistem pembayaran digital di Indonesia, ALTO juga terus meningkatkan sistem keamanan melalui penerapan ALTO Fraud Detection System (FDS), sebuah teknologi deteksi penipuan berbasis AI yang dirancang untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap aktivitas mencurigakan dalam transaksi digital. Melalui peningkatan teknologi ini serta kolaborasi strategis yang terus dikembangkan, ALTO berharap dapat memperluas inklusi keuangan sekaligus membangun kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan digital. 

"Kami percaya bahwa inovasi dan kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan sistem pembayaran yang aman, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tutup Gretel

Halaman Selanjutnya

"Kami meyakini bahwa kolaborasi yang solid menjadi kunci dalam membangun ekosistem pembayaran yang kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan" tutur Griselda dikutip dari keterangan resminya, Rabu, 28 Mei 2025.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |