Bosch Raup Pendapatan Rp 1.669 Triliun di 2024, Manajemen Ungkap Strategi hingga 2030

6 hours ago 2

Selasa, 20 Mei 2025 - 19:00 WIB

Jakarta, VIVA – Produsen suku cadang otomotif, Bosch, melaporkan pendapatan sebesar EUR90,3 miliar atau sekitar Rp 1.669,82 triliun (asumsi kurs Rp 18.492 per EURO) di sepanjang tahun 2024. Perolehan itu tercatat turun 1,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, atau 0,5 persen setelah disesuaikan dengan efek kurs.

Ketua Board of Management Robet Bosch GmbH, Stefan Hartung menambahkan, Bosch juga mencatat laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dari operasional sebesar EUR3,1 miliar dibandingkan tahun 2023 yang sebesar EUR4,8 miliar, dan margin EBIT operasional sebesar 3,5 persen.

"Di fiskal tahun 2024, kami membuat peningkatan penting dalam biaya, struktur, dan portofolio. Kami tetap berpegang pada target untuk terus bertumbuh dan memperkuat kemandirian finansial kami," kata Stefan dalam keterangannya, Selasa, 20 Mei 2025.

Karenanya, Dia menegaskan bahwa strategi 2030 yang telah digagas pihaknya akan memberikan arahan yang dibutuhkan, khususnya di tengah gejolak global saat ini. "Untuk menjadi salah satu dari tiga penyedia teratas di pasar inti kami dalam waktu lima tahun," ujarnya.

Bosch New Clear Advantage Wiper

Strategi perusahaan tercermin pula dalam target keuangan Bosch. Dengan asumsi tingkat inflasi normal antara 2-3 persen, Bosch menargetkan pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 6-8 persen sampai dengan tahun 2030.

Pada kuartal pertama tahun ini, Bosch mencatat peningkatan pendapatan penjualan sebesar 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Stefan mengatakan, Bosch Group akan tetap menargetkan margin keuntungan sebesar 7 persen pada tahun 2026.

Dia mengaku melihat bahwa target ini merupakan tantangan besar, terutama di tengah gejolak global dan meningkatnya persaingan yang signifikan dari kawasan Asia. "Kami akan terus bekerja keras untuk menata struktur dan efisiensi biaya, serta memperkuat fokus pada unit bisnis yang memiliki potensi keuntungan," kata Stefan.

Untuk memperkuat daya saing, lanjut Stefan, Bosch telah mengumumkan penyesuaian struktural dan pengurangan jumlah tenaga kerja di beberapa area. Sementara untuk memperkuat daya saing perusahaan di tengah pasar yang dinamis, Bosch telah mengumumkan penyesuaian struktural yang mencakup pengurangan jumlah karyawan di beberapa area.

Saat ini, Bosch sedang berkomunikasi dengan perwakilan karyawan dan mendorong agar kesepakatan dapat segera dicapai serta proses implementasi dapat dimulai.

"Langkah ini dipandang penting agar perusahaan dapat segera memanfaatkan berbagai peluang pasar, termasuk yang muncul secara tak terduga. Secara keseluruhan, kami memperkirakan jumlah tenaga kerja di perusahaan akan menurun, terutama di wilayah Jerman dan Eropa," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

Dia mengaku melihat bahwa target ini merupakan tantangan besar, terutama di tengah gejolak global dan meningkatnya persaingan yang signifikan dari kawasan Asia. "Kami akan terus bekerja keras untuk menata struktur dan efisiensi biaya, serta memperkuat fokus pada unit bisnis yang memiliki potensi keuntungan," kata Stefan.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |