Jumat, 23 Mei 2025 - 11:03 WIB
Jakarta, VIVA – Dalam era persaingan teknologi luar angkasa yang semakin ketat, sejumlah negara besar telah mengembangkan dan mengoperasikan satelit mata-mata canggih untuk tujuan militer dan intelijen. Berikut adalah ringkasan dari beberapa negara yang memiliki kemampuan satelit pengintai paling mutakhir:
Amerika Serikat (AS): Dominasi dengan Resolusi Super Tinggi
AS mengoperasikan satelit mata-mata dengan kemampuan resolusi hingga 5 cm per piksel, jauh lebih tinggi dibandingkan satelit Rusia yang memiliki resolusi sekitar 50 cm per piksel. Satelit-satelit ini digunakan untuk memantau aktivitas militer dan objek strategis di seluruh dunia.
Rusia: Kapabilitas Terbatas dengan Tantangan Teknologi
Rusia memiliki dua satelit optik pengintai, Persona, yang diluncurkan antara tujuh hingga sembilan tahun lalu. Dengan resolusi maksimal sekitar 50 cm per piksel, satelit-satelit ini dianggap kurang kompetitif dibandingkan dengan satelit Amerika Serikat (AS) yang memiliki resolusi lebih tinggi.
China: Teknologi Canggih dan Ambisi Global
China telah mengembangkan satelit pengintai dengan teknologi canggih, termasuk sistem Synthetic Aperture Radar (SAR) yang mampu menghasilkan citra resolusi tinggi.
Satelit-satelit ini digunakan untuk memantau aktivitas militer dan objek strategis di seluruh dunia, mendukung ambisi Tiongkok dalam memperkuat posisi globalnya.
India: Kemampuan Pengamatan Cuaca dan Malam Hari
India melalui Indian Space Research Organisation (ISRO) telah meluncurkan satelit EOS-09 yang dilengkapi dengan radar penginderaan jauh. Satelit ini mampu mengambil gambar melalui awan dan pada malam hari, meningkatkan kemampuan pengamatan India dalam kondisi cuaca buruk dan minim cahaya.
Israel: Teknologi Radar dan Optik Canggih
Israel mengoperasikan satelit TecSAR-1 yang dilengkapi dengan radar aperture sintetis (SAR) dan satelit optik Ofeq-16. Satelit-satelit ini mampu menghasilkan citra resolusi tinggi dan digunakan untuk memantau aktivitas militer di kawasan Timur Tengah.
Prancis: Pengawasan Elektronik Global
Prancis mengoperasikan konstelasi satelit CERES yang dirancang untuk mengumpulkan intelijen elektromagnetik dari seluruh dunia. Dengan kemampuan pengawasan elektronik yang canggih, satelit-satelit ini digunakan untuk memantau komunikasi dan aktivitas militer global.
Jerman: Sistem Radar Canggih
Jerman mengoperasikan sistem satelit radar SARah, yang merupakan pengganti dari sistem SAR-Lupe. Meskipun mengalami beberapa kendala teknis, sistem ini dirancang untuk memberikan kemampuan pengamatan radar canggih untuk keperluan militer dan intelijen.
Maroko: Kemampuan Pengamatan Optik
Maroko, negara Muslim di kawasan Afrika Utara, mengoperasikan satelit Mohammed VI-A dan VI-B yang dilengkapi dengan kemampuan pengamatan optik. Satelit-satelit ini digunakan untuk memantau wilayah Maroko dan sekitarnya, mendukung kebutuhan intelijen dan pengawasan negara.
Malaysia: Kolaborasi dengan China
Malaysia, negara Muslim di Asia Tenggara dan tetangga Indonesia, terlibat dalam proyek satelit Qianfan bersama China, yang bertujuan untuk menyediakan layanan internet satelit. Meskipun menghadapi tantangan teknis dan birokrasi, proyek ini menunjukkan kolaborasi internasional dalam pengembangan teknologi satelit.
Negara-negara ini menunjukkan bagaimana teknologi satelit telah menjadi alat strategis dalam pengumpulan intelijen dan pengawasan global. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, persaingan dalam pengoperasian satelit mata-mata diperkirakan akan semakin intens di masa depan.
Halaman Selanjutnya
Satelit-satelit ini digunakan untuk memantau aktivitas militer dan objek strategis di seluruh dunia, mendukung ambisi Tiongkok dalam memperkuat posisi globalnya.