Bengkulu, VIVA – Sebanyak 696 jiwa terdampak gempa bumi dengan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kota Bengkulu pada Jumat, 23 Mei 2025, pukul 02.53 WIB. Gempa juga merusak 174 bangunan di Kota Bengkulu dengan skala kerusakan ringan hingga berat.
Adapun rinciannya, 169 rumah warga rusak ringan hingga berat. Kemudian, enam fasilitas umum seperti dua sekolah, satu masjid, satu kantor camat, dan satu balai pertemuan yang ada di Kota Bengkulu juga terdampak gempa.
"BPBD Kota Bengkulu langsung bergerak cepat. Kami sudah mendirikan posko dan menurunkan tim reaksi cepat ke lapangan. Saat ini kami juga sudah mendirikan tenda pleton di beberapa titik terdampak, salah satunya di wilayah Betungan yang mengalami dampak cukup parah," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu Will Hopi di Bengkulu, Jumat, 23 Mei 2025
Pihaknya telah mendirikan posko untuk melakukan penanganan darurat di sejumlah wilayah terdampak dan tim reaksi cepat BPBD juga terus melakukan jemput bola ke berbagai kecamatan untuk memastikan kebutuhan warga terdampak terpenuhi.
Hal tersebut dilakukan guna memberikan tempat perlindungan sementara bagi warga yang rumahnya tidak bisa ditinggali, serta pihaknya terus melakukan pendataan guna memastikan akurasi data korban dan kerusakan infrastruktur yang terjadi.
Ia mengatakan Pemkot Bengkulu bekerja sama dengan sejumlah pihak, seperti TNI, Polri, Basarnas, dan lainnya, guna mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan logistik.
Untuk itu ia meminta seluruh masyarakat Kota Bengkulu agar waspada, tidak panik, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selalu mengikuti informasi resmi dari BPBD maupun instansi terkait.
Kemudian, masyarakat diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Terakhir, periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
"Pemerintah daerah berkomitmen memberikan penanganan maksimal agar warga terdampak mendapatkan bantuan dan perlindungan yang layak selama masa darurat," ujarnya.
Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kepahiang menjelaskan gempa bumi bermagnitudo 6,0 tersebut disebabkan karena aktivitas deformasi di bawah kerak bumi sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat.
"Untuk gempa kali ini disebabkan oleh intarslab atau aktivitas deformasi di bawah kerak bumi. Pasca-gempa tersebut dirasakan hampir seluruh provinsi Bengkulu dengan MMI tiga hingga enam MMI," kata Pengamat Meteorologi dan Geofisika (PMG) Pertama Muhammad Najib.
Ia menyebut pasca-gempa belum ada gempa susulan. Untuk itu ia mengimbau masyarakat jangan termakan isu hoaks, selalu tenang, selalu siaga, jangan panik, dan selalu mencari informasi dari sumber yang terpercaya.
Halaman Selanjutnya
Untuk itu ia meminta seluruh masyarakat Kota Bengkulu agar waspada, tidak panik, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selalu mengikuti informasi resmi dari BPBD maupun instansi terkait.