4 hours ago
2
Jakarta, VIVA – Emiten data center milik Otto Toto Sugiri, PT DCI Indonesia Tbk (DCII), membukukan laba bersih sebesar Rp 418,8 miliar pada kuartal I-2025. Angka tersebut naik 193,72 persen secara year-on-year dari laba bersih kuartal I-2024 yang sebesar Rp 142,6 miliar.
Hal itu seiring dengan pendapatan sebesar Rp 773,5 miliar di kuartal I-2025, atau naik 118,26 persen secara year-on-year (yoy) dari kuartal I-2024 yang sebesar Rp 354,4 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan DCII, total pendapatan dikontribusikan oleh pendapatan kolokasi sebesar Rp 733,1 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp 40,4 miliar.
"Berdasarkan pelanggan, pendapatan DCII didominasi oleh pendapatan dari pihak ketiga sebesar Rp 759,17 miliar," kata Manajemen DCII dalam keterangannya, dikutip Senin, 21 April 2025.
Pantauan VIVA di RTI pada Senin, 21 April 2025 pukul 13.30 WIB, saham DCII berada di level 159.000 atau naik 4,71 persen. Level itu juga tercatat naik 19.400 persen sejak DCII IPO pada Januari 2021 di level Rp 420 per lembar.
Ilustrasi Saham
Photo :
- freepik.com/rawpixel.com
Secara year-to-date (ytd) saham DCII terpantau sudah naik 274 persen dan tercatat sebagai emiten termahal di BEI. Laba per saham DCII juga tercatat melonjak dari Rp 60 menjadi Rp 176 per lembar.
Di sisi lain, DCII membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp 253,8 miliar, atau naik 68,11 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar Rp 151 miliar. Meski beban pokok pendapatan naik tinggi, laba bruto DCII juga tercatat tumbuh signifikan 155,5 persen pada kuartal I-2025 menjadi Rp 519,6 miliar dibandingkan laba bruto Rp 203,3 miliar pada kuartal I-2024
Manajemen menjelaskan, naiknya pendapatan dan laba bruto DCII secara signifikan ini turut mendorong perolehan laba bersih perseroan menjadi Rp 418,8 miliar, atau melesat 193,72 persen secara year-on-year (yoy) dari Rp 142,6 miliar.
Sebagai informasi, dalam agenda RUPST yang akan dilaksanakan DCII pada tanggal 22 April 2025, sejumlah agenda yang akan dibahas dalam RUPS Tahunan kali ini antara lain yakni:
1. Persetujuan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan
2. Persetujuan Penggunaan Laba Bersih
3. Persetujuan Penunjukkan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik
4. Penentuan Remunerasi Dewan Komisaris dan Pelimpahan Wewenang Penentuan Remunerasi Anggota Direksi kepada Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2025
5. Persetujuan Penjaminan Utang terhadap Sebagian Besar Kekayaan Perseroan
6. Persetujuan Perubahan Susunan Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, DCII membukukan beban pokok pendapatan sebesar Rp 253,8 miliar, atau naik 68,11 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar Rp 151 miliar. Meski beban pokok pendapatan naik tinggi, laba bruto DCII juga tercatat tumbuh signifikan 155,5 persen pada kuartal I-2025 menjadi Rp 519,6 miliar dibandingkan laba bruto Rp 203,3 miliar pada kuartal I-2024
