Asia, VIVA – Bursa Asia-Pasifik anjlok pada pembukaan perdagangan Jumat, 11 April 2025. Penurunan terjadi setelah Wall Street mengalami aksi jual besar-besaran akibat meningkatnya ketegangan perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia, yakni Amerika Serikat (AS) dan China.
Para investor melakukan aksi jual (sell off) di pasar modal AS sebagai bentuk antisipasi menghindari kerugian. Meski disambut respons positif, penundaan tarif resiprokal yang dilakukan Presiden AS Donald Trump justru memicu kekhawatiran lantaran masa ketidakpastian jadi semakin panjang.
"Perpanjangan waktu tidak mengurangi ketidakpastian. Ada skeptisisme tentang hasil negosiasi perdagangan dan itu akan terus membebani investasi," tulis analis ANZ dalam sebuah catatannya, dikutip dari CNBC Internasional pada Jumat, 11 April 2025.
Saat ini, tarif impor terhadap China menjadi 145 persen. Angka tersebut terdiri dari bea masuk utama sebesar 125 persen ditambah pungutan tambahan sebesar 20 persen yang terkait dengan krisis fentanil.
Ilustrasi perang dagang AS-China.
Photo :
- UK Investor Magazine
Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah sebesar 2,28 persen. Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka lebih rendah menjadi 20.601 dari semula 20.681,78.
Nikkei 225 Jepang mengalami penurunan paling besar, yakni 5,46 persen. Sementara itu, indeks Topix diperdagangkan 5,05 persen lebih rendah.
Adapun koreksi indeks Kospi Korea Selatan terpantau sebesar 1,55 persen. Indeks Kosdaq menyusut tipis 0,11 persen.
Koreksi tajam juga terlihat pada tiga indeks utama di Wall Street yang ditutup lebih rendah. Penurunan mengembalikan sebagian keuntungan dari reli bersejarah yang terjadi usai Trump mengumumkan penangguhan tarif timbal balik selama 90 hari ke depan.
Indesk S&P 500 merosot 3,46 persen dan ditutup pada level 5.268,05. Nasdaq Composite melemah 4,31 persen menjadi 16.387,31. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average amblas 1.014,79 poin atau 2,5 persen sehingga terperosok ke area 39.593,66.
Halaman Selanjutnya
Adapun koreksi indeks Kospi Korea Selatan terpantau sebesar 1,55 persen. Indeks Kosdaq menyusut tipis 0,11 persen.