Jakarta, VIVA – Di tengah perkembangan dunia digital dan ekonomi kreatif, profesi solopreneur semakin diminati oleh generasi muda, seperti milenial dan Gen Z. Sebagaimana diketahui, solopreneur adalah individu yang menjalankan dan mengelola bisnisnya sendiri tanpa karyawan atau tim tetap.
Berbeda dengan entrepreneur yang membangun usaha bersama tim, solopreneur mengurus hampir seluruh aspek bisnis secara mandiri. Mulai dari perencanaan, produksi, pemasaran, hingga keuangan.
Bekerja secara mandiri, menentukan sendiri arah bisnis, hingga bebas mengekspresikan ide-ide inovatif, menjadi alasan mengapa banyak anak muda mulai memilih jalur ini dibandingkan pekerjaan kantoran konvensional. Namun, meski terlihat menjanjikan dan fleksibel, menjadi solopreneur tidak selalu mudah.
Angela Lew Dermawan, Chief Digital Business Officer PT Bank Jasa Jakarta, menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama yang kerap dihadapi seorang solopreneur adalah pengelolaan arus kas. “Selama perjalanan saya berkarier dan juga menjadi seorang solopreneur, sebagian besar dari solopreneur itu yang menjadi tantangan adalah bagaimana memanage keuangan," ujarnya dalam konferensi pers 'Solopreneur Academy 2025' di Jakarta, Selasa, 29 April 2025.
Dia menekankan, bahwa kemampuan dasar dalam mengelola cash flow merupakan pondasi yang harus dipelajari sejak awal memulai bisnis. "Financial literacy itu adalah yang paling pertama," sambung dia.
Senada dengan itu, Co-chair IdeaFest, Ben Soebiakto, juga menyoroti pentingnya literasi finansial dalam menjaga keberlanjutan bisnis kreatif. “Tata kelola ini berkaitan sama bisnis, jadi pelajaran soal literasi itu utama. Karena banyak sekali bisnis itu mati bukan karena nggak ada profitnya, tapi karena pengelolaan cash flow. Sampai hari ini, itu bukan yang mudah," jelas dia.
Di sisi lain, Fadhila, Solopreneur Ambassador 2024 sekaligus pemilik brand Manique.Co, memberikan tips kepada generasi muda yang ingin memulai langkah seperti dirinya. “Jadi diri sendiri, sih, menurut aku. Jangan takut gagal, kalau jatuh, bangun lagi,” katanya.
Dia juga mendorong pentingnya kolaborasi antar pelaku usaha, karena kerja sama dinilai lebih relevan dibanding saling bersaing di era sekarang. "Jangan takut untuk kolaborasi sih, karena kolaborasi itu memang sangat penting untuk sekarang ini. Kita zamannya sekarang udah kerja sama, udah nggak zaman lagi kita menjatuhkan kompetitor lain," ungkapnya.
Halaman Selanjutnya
Di sisi lain, Fadhila, Solopreneur Ambassador 2024 sekaligus pemilik brand Manique.Co, memberikan tips kepada generasi muda yang ingin memulai langkah seperti dirinya. “Jadi diri sendiri, sih, menurut aku. Jangan takut gagal, kalau jatuh, bangun lagi,” katanya.