Dorong Akses Rumah yang Lebih Inklusif, SMF dan Adhi Persada Siapkan 4.000 Unit Hunian

4 hours ago 3

Rabu, 30 April 2025 - 00:04 WIB

Jakarta, VIVA – Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) konvensional masih belum bisa mengatasi masalah backlog yang tinggi di dalam negeri. Dalam upaya memperluas akses kepemilikan rumah, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), PT Adhi Persada Properti (APP), dan PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) berinisiatif mengembangkan skema pembiayaan sewa beli atau rent to own (RTO) dengan menyediakan 4.000 unit rumah.

Kolaborasi antara SMF dan Adhi Grup diresmikan melalui penandatangan nota kesepahaman (MoU) di Jakarta pada Selasa, 29 April 2025. Ini menandai langkah strategis ketiga institusi dalam menghadirkan solusi pembiayaan alternatif yang lebih inklusif terhadap kebutuhan masyarakat, terutama segmen berpenghasilan tidak tetap (non-fixed income).

Selama ini mereka masih menghadapi keterbatasan akses terhadap pembiayaan rumah konvensional karena tidak mempunyai slip gaji. Alhasil, kelompok masyarakat berpenghasilan tidak tetap dianggap memiliki resiko terlalu akibat ketidakstabilan pemasukan bulanan.

Model RTO dinilai menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menyewa unit hunian bulanan yang nantinya akan dikonversi menjadi kepemilikan rumah di akhir masa sewa.

Selain itu, harapannya tercipta solusi yang lebih adaptif dan inklusif bagi masyarakat non-fixed income dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian (prudent) dalam penyaluran pembiayaan melalui mekanisme mitigasi risiko yang mumpuni.

Direktur Bisnis SMF Heliantopo

“Produk rent to own ini diharapkan menjadi terobosan nyata, tidak hanya mempermudah akses pembiayaan bagi masyarakat non-fixed income, tetapi juga memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan melalui model kolaborasi yang saling menguatkan antara institusi pembiayaan dan pengembang properti” ujar Direktur Bisnis SMF, Heliantopo, dalam sambutannya.

Direktur Utama APP, Harry Wibowo, menuturkan pihaknya memiliki jumlah hunian yang siap ditempati sebanyak kurang lebih 2.000 unit. Sementara unit yang masih dalam pembangunan (under construction) sebanyak 2000 unit sehingga total kurang lebih sejumlah 4000 unit.

“APP meyakini kolaborasi antara APP dan SMF yang didukung penuh dari Kementerian terkait dan OJK akan memperkuat ekosistem pembiayaan perumahan yang inklusif dan berkelanjutan,” ucap Harry.

Menurutnya, kerja sama tersebut pada akhirnya dalam upaya mengurangi backlog perumahan di Indonesia yang saat ini jumlahnya melebihi 12 juta unit.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Kementerian PKP, Haryo Bekti Martoyoedo, menyampaikan skema sewa beli bukanlah hal baru di dunia perumahan internasional. Inisiatif mengimplementasikan metode RTO dalam konteks kebutuhan masyarakat tanah air yang dapat direplikasi secara luas di berbagai daerah.

Mudah-mudahan langkah kita pada hari ini menjadi bagian besar dari upaya besar kita untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, lebih adil, dan juga pembangunan yang berkelanjutan,” pungkas Haryo.

Halaman Selanjutnya

Direktur Utama APP, Harry Wibowo, menuturkan pihaknya memiliki jumlah hunian yang siap ditempati sebanyak kurang lebih 2.000 unit. Sementara unit yang masih dalam pembangunan (under construction) sebanyak 2000 unit sehingga total kurang lebih sejumlah 4000 unit.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |