Jakarta, VIVA – Produk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) PT Gemilang Agro Inovasi, asal Kabupaten Sukabumi yang didirikan oleh Ade Soelistyowati, melakukan ekspor perdananya. Produk Cassava Crackers ‘Yammy Babeh’ siap banjiri pasar Brunei Darussalam.
Sang pemilik, Ade, adalah seorang penyandang disabilitas tuna rungu. UMKM binaan PT Pertamina (Persero) ini resmi melakukan ekspor perdana menandai langkah awal kerja sama dengan SP Setia SDN BHD sebagai buyer luar negeri. Dengan, nilai transaksi sebesar US$18.000 atau setara Rp 288 juta untuk 1 kontainer 20 ft, yang akan diikuti oleh pengiriman berulang.
Usaha PT Gemilang Agri Inovasi dijalankan Ade bersama sang suami, yang saat ini tengah berjuang melawan sakit stroke. Dalam keterbatasan tersebut, keduanya tetap berkomitmen mengembangkan usaha dan memberikan dampak sosial bagi masyarakat sekitar.
Saat ini, PT Gemilang Agro Inovasi memberdayakan 10 karyawan tetap serta 25 siswa magang dari SMA Hassina Kab. Sukabumi, sebagai bagian dari upaya menciptakan lapangan kerja inklusif dan peningkatan kapasitas generasi muda.
“Kami ingin membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Dengan dukungan Pertamina dan berbagai pihak, kami siap membawa produk lokal naik kelas dan menembus pasar internasional,” ujar Ade Soelistyowati dikutip dari keterangannya, Kamis, 9 Oktober 2025.
PT Gemilang Agro Inovasi diketahui merupakan peserta Pertamina UMK Academy 2025 kelas Go Online, dengan produk unggulan Cassava Crackers “Yammy Babeh”. Ade menghadirkan camilan sehat berbahan dasar singkong lokal pilihan, yang diproses secara higienis dan dikemas modern untuk memenuhi standar pasar global.
Selain Cassava Crackers, Ade juga berperan sebagai aggregator produk mangrove. meliputi kapsul, teh, dan bubuk mangrove, yang kini tengah dipasarkan ke pasar ekspor, khususnya Korea Selatan.
Menteri UMKM RI, Maman Abdurrahman menyampaikan apresiasi tinggi atas keberhasilan UMKM difabel yang mampu menembus pasar ekspor. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam memperkuat ekosistem usaha mikro agar naik kelas.
“Keberhasilan ini membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk berprestasi. Atas arahan Presiden Prabowo, pemerintah akan memprioritaskan pelaku usaha disabilitas untuk mendapat pembinaan, pelatihan, dan penguatan agar lebih berdaya saing di tingkat global,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan bahwa ekspor perdana produk “Yammy Babeh” ini sejalan dengan arah pembangunan ekonomi nasional yang digagas Pemerintahan Prabowo–Gibran. Melalui, Asta Cita Point 3, yakni meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur.