Fadli Zon Tegaskan HKTI Dukung Penuh Pemerintah Hadapi Tarif Trump, Sarankan Sederet Kebijakan Ini

1 week ago 8

Rabu, 9 April 2025 - 15:26 WIB

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Fadli Zon, mendukung penuh kebijakan yang akan diambil Pemerintah Republik Indonesia menyikapi kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kebijakan itu terutama yang berbasis pada menjaga ketahanan ekonomi petani dan UKM pangan. 

"HKTI menyarankan agar dilakukan intensifikasi diplomasi perdagangan yang dibarengi diversifikasi pasar ekspor," ujarnya dalam policy brief HKTI pada sarasehan dengan Presiden Prabowo dikutip Rabu, 9 April 2025.

Dalam diplomasi perdagangan, Fadli mengatakan, HKTI menekankan perlunya memperjuangkan kepentingan petani dalam kerangka trade for development untuk kesejahteraan petani. 

Lebih lanjut, Fadli mengatakan, HKTI juga menyarankan peningkatan daya saing dan daya beli domestik dengan berbagai insentif. Program makan bergizi gratis dan bantuan sosial serta program dukungan produktivitas pertanian merupakan insentif yang harus diakselerasi pelaksanaannya. 

"Khusus program makan bergizi gratis, HKTI sangat mendukung dengan pola intercropping di lahan perkebunan dan regenerative agriculture di lahan kritis," katanya.

Delegasi HKTI yang terdiri dari Dr. Delima Azahari, Ir. Iriana Muadz, Drs. Manimbang Kahariady, Ir. Mulyono Machmur, MS., dan Dra. Anita Ariyani juga mengusulkan akselerasi sektor riil dengan memprioritaskan penghela sektor riil dengan stimulus fiskal dan nonfiskal. 

"HKTI merekomendasikan Dana Keluar dan Pajak Ekspor yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dimanfaatkan untuk peningkatan produktivitas petani," jelas Fadli.

Terkait hilirisasi, HKTI mendorong hilirisasi CPO, karet, dan kopi, salah satunya dengan memberikan akses modal kepada petani untuk membangun PKS mini, pabrik minyak goreng dan biodiesel yang dikelola koperasi petani.

"HKTI menyigi terjadinya potensi pergeseran rantai pasok global, dimana Indonesia harus memanfaatkan peluang agar petani menjadi basis produksi produk ekspor," katanya.

HKTI memandang perlunya kehati-hatian dalam mengindentifikasi peluang pasar agar tidak hanya menjadi pengalihan pasar semata. Menurut HKTI, peluang pasar di kawasan ASEAN dan pasifik dapat dijadikan basis.

"Khusus untuk impor produk pertanian (Kedelai, Gandum dan Jagung), terkait penerapan tarif oleh Amerika Serikat, HKTI menyarankan untuk diterapkan tarif resiprokal (prinsip retaliasi) atau membuka pasar gandum dan jagung dari Amerika Serikat dengan negosiasi pengembalian tarif ke semula untuk ekspor CPO, karet dan kopi, serta mendorong promosi ketiga komoditas tersebut di pasar Amerika Serikat," tuturnya.

Halaman Selanjutnya

"HKTI merekomendasikan Dana Keluar dan Pajak Ekspor yang dikelola Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) dimanfaatkan untuk peningkatan produktivitas petani," jelas Fadli.

Halaman Selanjutnya

Read Entire Article
Sindikasi | Jateng | Apps |